Tata Wowor Ukir Prestasi, Siap Harumkan Nama Indonesia di Kancah Asia

TAJUK MANADO – Dalam sorot mata penuh percaya diri dan senyum yang bersahaja, Daniella Vanessa Wowor, yang akrab disapa Tata, kini melangkah semakin pasti menuju puncak prestasi.

Mahasiswi semester akhir Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) ini baru saja dinobatkan sebagai Juara Pertama Mahasiswa Berprestasi UNSRAT 2025, menyisihkan puluhan kandidat unggulan lainnya.

Kini, namanya resmi masuk dalam nominasi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas dan tengah menanti pengumuman final dari tim penilai rektorat.

Lahir pada 12 Juli 2004, Tata bukanlah sosok yang asing bagi para dosen dan rekan mahasiswa. Ia dikenal sebagai pribadi yang tekun, cerdas, dan memiliki dedikasi tinggi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Para stakeholder di Fakultas Hukum bahkan menjagokannya sebagai kandidat kuat untuk menyandang gelar Mahasiswa Berprestasi UNSRAT 2025.

Torehan prestasi Tata tak hanya terbatas di lingkungan kampus. Pada tahun 2023, putri dari pasangan Patrick Wowor, SE dan DR. Grace Waleleng, SSos., MSi ini berhasil meraih Juara Dua National University Debating Championship (NUDC) tingkat universitas.

Atas capaian itu, Tata diberi kepercayaan mewakili UNSRAT sebagai penerima Awardee Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 di Durham University, Inggris.

“Jam terbang Tata dalam dunia debat sangat tinggi, dan itu membuatnya matang serta unggul saat berkompetisi,” ungkap salah seorang dosen Fakultas Hukum.

Kiprah Tata tak berhenti di situ. Saat ini, dia sedang dipertimbangkan untuk mengemban tanggung jawab besar di kancah internasional sebagai Ketua Asian Law Students Association (ALSA), sebuah organisasi mahasiswa hukum se-Asia yang menaungi 13 negara.

Posisi tersebut sebelumnya dijabat oleh perwakilan dari Taiwan, namun kini nama Tata telah disepakati sebagai calon dari Indonesia.

Kendati demikian, Tata menyatakan bahwa ia akan terlebih dahulu meminta restu dari kedua orang tuanya sebelum mengambil keputusan penting tersebut.

Jika menelusuri jejak sejarah keluarganya, tak heran semangat perjuangan mengalir dalam darah Tata. Ia adalah cucu dari almarhum Opa Ben Wowor, veteran Angkatan ’45 sekaligus pelaku sejarah Peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara.

Sang kakek dikenal sebagai penulis sejarah perebutan kekuasaan atas penjajahan di Sulut—tokoh yang tak hanya hidup dalam peristiwa, tetapi juga mengabadikannya.

Prestasi Tata sejak dini pun telah menjadi warna dalam perjalanan hidupnya. Sejak SD Frater Don Bosco Manado, dia telah mengoleksi berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Vocal Group dan gelar Puteri Valentine Manado.

Di masa SMP dan SMA di Kr. Eben Haezer 2 Manado, ia selalu menduduki peringkat teratas, fasih berbahasa Inggris, dan aktif dalam organisasi hingga terpilih sebagai Ketua OSIS.

Kemampuan seni Tata juga tak bisa dianggap remeh. Ia menguasai berbagai alat music mulai dari gitar, piano, biola, hingga keyboard, membuktikan bahwa intelektualitas dan seni dapat berjalan beriringan.

Tata menjadi simbol semangat generasi muda Sulawesi Utara: cerdas, tangguh, dan membanggakan. Sebagai pemimpin tim debat hukum nasional, ia telah membawa nama UNSRAT ke podium tertinggi dalam Lomba Debat Hukum Nasional Piala Mahkamah Konstitusi (Justfest) 2022, mengalahkan universitas-universitas ternama seperti UGM, UI, dan berbagai perguruan tinggi swasta se-Jawa.

Kini, perjalanan Tata terus berlanjut. Semua mata tertuju padanya, menanti bagaimana langkah berikutnya akan semakin mengukir nama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung Asia.