Tingkatkan Pelayanan Adminduk, Pemkab Sidoarjo Latih Petugas Kecamatan hingga Desa

TAJUK SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petugas pengelola pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan.

Langkah ini dilakukan guna memastikan pelayanan Adminduk di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo berjalan optimal dan maksimal dalam melayani masyarakat.

Upaya terbaru dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kapasitas Pengelola Pelayanan Adminduk Tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung pada 16–19 Juni 2025 di aula kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo.

Bimtek tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, Senin (16/6/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Mimik menegaskan pentingnya peningkatan integritas dan profesionalisme para petugas pelayanan Adminduk di lapangan.

“Saya ingin petugas memberikan pelayanan dengan ramah, penuh senyum. Jangan sampai menunjukkan wajah sinis atau bahkan mempersulit warga yang ingin mengurus administrasi kependudukan,” tegas Mimik.

Dia juga menyoroti adanya keluhan masyarakat terkait kualitas pelayanan di kantor kecamatan, desa, dan kelurahan.

Beberapa warga melaporkan pelayanan yang kurang memuaskan, termasuk alasan-alasan klasik seperti koneksi internet yang lambat atau habisnya blangko e-KTP.

“Jangan mempersulit warga Sidoarjo dengan alasan wifinya lemot atau blangko KTP-nya habis,” ujarnya.

Wabup Mimik menegaskan akan turun langsung mengecek pelayanan Adminduk di lapangan, bahkan menyatakan akan melakukannya secara diam-diam.

“Saya nanti akan turun, saya akan pakai masker dan kacamata,” katanya.

Dia juga meminta agar jika ada permasalahan seperti kekosongan blangko e-KTP, petugas segera melapor agar Pemkab dapat mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat.

Namun ia mengingatkan, pelayanan kepada masyarakat harus tetap maksimal meskipun dalam kondisi terbatas.

Menurutnya, penyampaian informasi kepada masyarakat secara transparan dan humanis sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.

“Kasih senyuman, sampaikan permohonan maaf jika blangko lagi kosong. Nanti saya kasih surat atau telepon panjenengan. Kalau blangko sudah datang, saya telpon panjenengan, gitu enak kan,” ucap Mimik disambut tawa peserta.(Ida)