Wabup Sidoarjo Mimik Kunjungi Nenek Muslikah yang Hidup Sendirian

TAJUK SIDOARJO – Di sebuah rumah sederhana di Desa Keper, Kecamatan Krembung, hidup seorang perempuan tua yang kisah hidupnya menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya. Namanya Muslikah.

Di usianya yang telah menginjak 76 tahun, dia menjalani hari-hari dalam kesunyian, tanpa pendamping, tanpa anak, hanya ditemani kenangan dan semangat untuk tetap bersyukur.

Muslikah bukan sekadar warga lansia biasa. Dia adalah potret ketegaran di tengah keterbatasan. Lumpuh pada kedua kakinya, dia hanya bisa berbaring atau duduk di tempat tidur.

Untuk ke kamar mandi, dia harus ngesot seorang diri. Sejak anak semata wayangnya meninggal beberapa tahun silam, Muslikah hidup sendiri.

Menantunya dan dua cucunya memilih tinggal terpisah, meski sempat menawarkan tempat tinggal bagi sang nenek—yang dengan halus ditolak karena berat meninggalkan rumah penuh kenangan.

Minggu (11/5/2025), suasana di rumah Muslikah berbeda dari biasanya. Kunjungan Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, membawa kehangatan dan harapan.

Wabup Mimik datang bukan hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga kepedulian yang tulus. Dia menyerahkan langsung kursi roda dari Dinas Sosial Sidoarjo, family kit dari BPBD, serta oleh-oleh roti dan susu kemasan.

“Saya tidak membawa sembako karena tahu Bu Muslikah sudah tidak bisa memasak,” ujarnya penuh empati.

Tak hanya itu, secara pribadi, Wabup Mimik juga memberikan uang tunai, dan menjanjikan akan mengirim kasur, daster, jilbab, serta minyak kayu putih untuk kebutuhan sehari-hari Muslikah.

Di tengah obrolan hangat, Wabup juga meminta doa dari sang nenek untuk kesehatan dirinya, keluarganya, dan keberkahan bagi Kabupaten Sidoarjo.

Kunjungan itu dihadiri pula oleh Camat Krembung, Kapolsek, Danramil, serta Kepala Desa Keper. Wabup Mimik menitipkan Muslikah kepada perangkat desa, cucu, dan tetangga sekitar.

Dia menegaskan, warga seperti Muslikah adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.

“Kalau ada keperluan, telepon saya langsung. Saya juga ada ambulans 24 jam,” ucapnya.

Bagi Wabup Mimik, kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap warga kurang mampu.

Dia mengajak seluruh unsur pemerintahan di tingkat desa dan kecamatan untuk lebih aktif turun ke masyarakat, mencari, dan membantu mereka yang terpinggirkan.

“Kalau ada warga sekitar kita yang butuh bantuan, segera lapor. Mari gotong royong, saling membantu,” pesannya.

Ibu Muslikah sendiri, meski hidup dalam keterbatasan, tetap menyambut dengan senyum penuh syukur. Dia kini menjadi penerima bantuan rutin dua kali sehari dari Pemkab Sidoarjo.

Kesehatannya dijamin melalui BPJS Kesehatan, dan dia juga menerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Kemensos RI.(Ida)