Bahas Kesenjangan Digital Anak – Orang Tua, Kominfo Gelar Webinar di Tomohon
TAJUK KOTA TOMOHON – Perkembangan teknologi digital semakin cepat dan dekat dengan anak. Orang tua mungkin sudah mengetahui dan memaklumi saat anaknya terlihat lebih sering berada di belakang komputer atau ponsel.
Biasanya, mereka menghabiskan waktu untuk ”berselancar” di dunia maya, salah satunya media sosial alias medsos. Lalu, bagaimana sikap orang tua menghadapi sang anak yang sibuk dengan medsos?
Untuk menemukan jawabnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Tomohon, Sulut, Senin (26/8/2024) pagi, pukul 09.00 WITA.
Mengusung tema ”Kesenjangan Digital: Berteman dengan Anak dan Orang Tua di Media Sosial”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) di wilayah Kota Tomohon itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Wakil Ketua Umum Relawan TIKIndonesia Eko Prasetya, Direktur Utama PT Mahakarya Samudera Agung Muhajir Sulthonul Aziz, dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci Jafar Ahmad, dan Chichi Zakaria selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti secara gratis dengan mengisi link registrasi peserta didi https://s.id/pendaftarankotatomohon21608. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat, dan tersedia voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama acara diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilis yang diterima awak media, Minggu (25/8).
Terkait tema webinar, Kemkominfo menjelaskan, banyak orang tua – terutama ibu – pernah merasa penasaran dan ingin tahu apa saja yang dilakukan anak di internet. Namun, saat hendak mengeceknya, akun medsos anak ternyata malah dikunci.Artinya, hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang ada dalam daftar teman. Lantas,perlukah para orang tua berteman dengan anak di media sosial?
”Orang tua disarankan untuk aktif memantau pergaulan anak di dunia maya. Sebab, salah satu cara untuk menjaga anak-anak dari pengaruh buruk media sosial adalah dengan berteman di medsos,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Kemkominfo menambahkan, anak yang sedang berada pada masa perkembangan biasanya penuh dengan rasa ingin tahu. Jangan sampai kehadiran orang tua di lingkaran pertemanan internet malah membuat anak menjadi tidak nyaman dan merasa dicurigai.
”Orang tua harus bijak dan memercayai anak. Berteman di media sosial bisa membantu ibu mengetahui segala aktivitas. Namun, tetap perlu memberi batasan sampai mana orang tua perlu ikut campur,” pungkas Kemkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti yang digelar di Kota Tomohon, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id.(*)