Pemerintah Kabupaten Boltim Advertisment

Sekda Kotamobagu Pimpin Rakor Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

TAJUK KOTAMOBAGU – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta, memimpin rapat koordinasi (Rakor) tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, di Aula Kantor Bapelitbangda Kotamobagu, Kamis (16/2/2023).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lurah dan Sangadi se-Kotamobagu.

Sekda Sofyan Mokoginta dalam sambutanya mengatakan data kemiskinan harus diverifikasi kembali, untuk menentukan sasaran miskin ekstrim.

“Jadi rapat kedua ini untuk menentukan nama-nama yang masuk pada kategori miskin ekstrim, untuk menentukan data tersebut sangadi maupun lurah mempresentasikan lengkap dengan foto dan berita acara. Jika data ini sudah lengkap Pemkot akan melaporkan ke Kementerian Dalam Negeri,” ujar Sekda.

Dia juga mengatakan, nanti data yang sudah ada ini akan dilaporkan ke kemendagri untuk dilakukan penyesuaian  data.

“Data ini bisa dilihat potret kemiskinan ekstrem yang ada di Kotamobagu. Dari data ini kita bisa melihat ini potret kemiskinan ekstrem, sehingga ada hadir beberapa OPD, dan menentukan langkah apa yang akan kita ambil melalui program kegiatan dan diharapkan itu tepat sasaran. Program kegiatan yang kolaborasi lintas perangkat daerah itu yang selalu ibu wali tekanan kan bagaimana kita lakukan rotating, baik dalam penanganan miskin ekstrim maupun stunting,” tambah Sekda.

Sofyan juga berharap agar melalui penetapan sasaran yang tepat maka pemkot dapat  nol kan miskin ekstrim dikitamobagu.

“Tentu dengan melalui penetapan sasaran yang tepat maka akan ada intervensi program kegiatan yang tepat sasaran diharapkan dia tepat sasaran maka miskin ekstrim ini bisa di nol kan,” harap Sofyan.

Sementara, Bapelitbangda Kotamobagu, Adnan Masinae menambahkan ini merupakan amanah wali kota untuk segera menuntaskan miskin ekstrem sesuai dengan instruksi presiden no 4 tahun 2022 tentang rencana penghapusan kemiskinan ekstrem

“Sangadi dan lurah memang betul-betul melihat miskin ekstriem ini. Jangan bermain-main karena ada ikatan emosional dan lain sebagainya kemudian dimasukkan dalam kriteria padahal tidak masuk sama sekali dalam kriteria, begitu juga sebaliknya justru yang masuk kriteria tidak dimasukan dalam data,” tegas Adnan.