Aprina Tubuon Sukses Budidayakan Srikaya Madu dengan Metode Tabulampot
TAJUK EKONOMI – Aprina Tubuon, warga Desa Kopandakan 1, Kecamatan Kotamobagu Selatan, telah menciptakan terobosan dalam budidaya tumbuhan dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya. Melalui metode Tanam Buah Dalam Pot (Tabulampot), Aprina berhasil membudidayakan tumbuhan Srikaya Madu dengan sukses.
Menurut Aprina, metode Tabulampot menjadi solusi bagi mereka yang memiliki hobi berkebun namun terbatas oleh lahan pekarangan yang kecil, terutama di wilayah perkoataan seperti mereka. “Pada dasarnya, budidaya tumbuhan melibatkan proses pemilihan bibit, media tanam, pemupukan, dan penyiraman,” ungkap Aprina, Sabtu (25/11/2023).
Namun, Aprina menyoroti perbedaan penting dalam metode Tabulampot, terutama dalam pemberian pupuk. Karena media tanamnya terbatas, tumbuhan yang ditanam dalam pot membutuhkan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam langsung di tanah.
Salah satu tumbuhan yang berhasil dibudidayakan Aprina melalui metode ini adalah Srikaya Madu. Aprina menjelaskan bahwa Srikaya Madu memiliki keistimewaan dibandingkan dengan buah Srikaya lokal, terutama dalam rasa manisnya, dan ukurannya dapat mencapai 750 gram per buah.
“Awalnya, kami memesan bibit dari Pulau Jawa karena memerlukan tumbuhan indukan untuk entri, tetapi sejak tahun lalu kami sudah bisa membuat bibit sendiri. Tumbuhan ini juga dapat bertahan hingga 10 tahun,” ujar Aprina.
Aprina juga memberikan informasi mengenai harga bibit dalam polibag, yang dijual seharga Rp 75 ribu. Bibit yang sudah berbuah dengan media planterbag dijual dengan harga berkisar antara Rp 150-200 ribu. Bagi yang berminat, dapat mengunjungi tempat budidaya Aprina di Desa Kopandakan 1, Komplex SDN Kopandakan 1.(YA)