Pemerintah Kabupaten Bangkalan Advertisment

Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Rp7,62 Miliar untuk Warga Bangkalan

TAJUK BANGKALAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kerja dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.

Kali ini, giliran masyarakat Kabupaten Bangkalan yang menerima berbagai bentuk bantuan sosial dan pemberdayaan senilai total Rp7,62 miliar.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Pendopo Bangkalan, Senin (26/5/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk hadir langsung di tengah masyarakat yang paling terdampak.

“Kami keliling ke kabupaten/kota se-Jatim untuk menyerahkan bantuan sosial langsung. Hari ini giliran Bangkalan, Kami berharap ini bisa ikut menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan membantu warga yang paling rentan,” ujar Khofifah.

Dari total bantuan yang disalurkan, sebesar Rp6,6 miliar dialokasikan untuk bantuan sosial dan tali asih kepada para pilar kesejahteraan sosial.

Sementara Rp1,02 miliar sisanya dialokasikan untuk program pemberdayaan masyarakat dan desa.

Beberapa bentuk bantuan yang diberikan antara lain, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD): Rp900.000 untuk lima orang penerima manfaat, Program Keluarga Harapan (PKH) Plus: Rp500.000 per triwulan untuk 20 penerima manfaat lansia dan disabilitas berat.

Zakat Produktif Program Putri Jawara, Modal usaha untuk 100 perempuan kepala keluarga yang merawat anggota keluarga disabilitas, lansia, atau anak berisiko stunting.

“Putri Jawara ini menyasar perempuan tangguh yang jadi tulang punggung keluarga. Kami ingin mereka punya pijakan ekonomi yang lebih kuat,” jelas Khofifah.

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Pemprov Jatim.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka kemiskinan di Bangkalan tercatat sebesar 18,66 persen.

Namun, menurut pendataan internal Pemkab, angka tersebut saat ini telah turun menjadi sekitar 15 persen.

“Penurunannya cukup signifikan. Tapi Bangkalan masih jadi salah satu penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Jatim. Kami berharap dengan sinergi antara pemprov dan pemkab, serta dukungan dari Baznas dan program pemberdayaan yang kami jalankan, angka ini bisa terus ditekan,” kata Abdul Latif.(Edi)