Wali Kota Blitar Resmi Buka Blitar Djadoel 2024

TAJUK BLITAR – Wali Kota Blitar Santoso membuka Bazar Blitar Djadoel 2024 yang digelar di Alun-alun Kota Blitar, Jumat (7/6/2024).

Selain membuka Bazar Blitar Djadoel 2024, Wali Kota Santoso juga membuka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 52 Provinsi Jawa Timur, juga Fistival Batik Keren ke-3.

Hadir dalam acara Bazar Blitar Djadoel 2024 tersebut, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi, Wakil Wali Kota Blitar, Ketua DPRD Kota Blitar, Sekda Kota Blitar, Kapolres Blitar Kota, Dandim 0808 Blitar, Dan Yonif 511, Kepala Bakorwil 3  Malang, segenap Kepala OPD Prov Jatim, Kepala Dinas PMD se Prov Jatim, Kepala OPD Pemkot Blitar.

Pembukaan Bazar Blitar Djadoel tersebut, dimulai dengan berbagai ragam kesenian tari yang dimainkan oleh ratusan penari dari siswa-siswi se-Kota Blitar.

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Bazar Blitar Djadoel ini digelar bertepatan dengan perayaan Bulan Bung Karno yang dilaksanakan setiap Bulan Juni,Bazar Djadoel yang digelar di Alun-alun Kota Blitar ini, akan berangsung dari 7 Juni hingga 11 Juni 2024 mendatang.

“Ini merupakan agenda tahunan Pemkot Blitar. Bazar ini diikuti ratusan pelaku IKM, UMKM, baik dari Kota Blitar maupun dari 38 Kabupat en/Kota se Jawa Timur. Saya berharap IKM dan UMKM Jawa Timur khususnya Kota Blitar semakin berkembang dan lebih sukses,” kata Santoso.

Lebih lanjut Santoso menyampaikan, konsep Bazar Blitar Djadoel tersebut berbeda, karena banyak kuliner jaman dulu yang sudah jarang ditemui disajikan di stand Bazar Blitar Djadoel ini.

“Banyak produk-produk tempo dulu terutama kulinernya disajikan di sini. Ada jenang grendul, dan lain-lain. Langka itu. Jadi kalau ingin menikmati kuliner tempo dulu yang lezat ya datang kesini,” jelasnya.

Santoso menandaskan, kegiatan Bazar Blitar Djadoel ini diselenggarakan Pemkot Blitar sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Bulan Bung Karno di Kota Blitar.

“Setiap bulan Juni, masyarakat Kota Blitar memperingati Bulan Bung Karno, karena pada bulan ini ada tiga momentum penting, yakni Hari Lahirnya Pancasila yang digali Bung Karno pada tanggal 1 Juni, hari lahir Bung Karno pada 6 Juni dan Haul Bung Karno pada 21 Juni,” tandasnya.

Menurut Santoso, Bazar Blitar Djadoel ini, bukanlah pameran biasa, dan juga bukan sekedar hiburan. Akan tetapi lebih dari itu, karena Bazar Blitar Djadoel mengandung Spirit Nation And Character Building seperti yang telah dipesankan Bung Karno.

Bazar Blitar Djadoel ini adalah ekspresi dan karya untuk menterjemahkan dari salah satu isi Tri Saksi Bung Karno yaitu berkepribadian dalam kebudayaan.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan orang Indonesia tidak lupa dengan jiwa ke Indonesiaanya, orang Jawa tidak lupa dengan budaya Jawanya. Dan kita harus bangga dengan jati diri kita sebagai orang Indonesia. Banyak nilai-nilai filosofis jaman dulu yang masih sangat relevan untuk menjawab dinamika perubahan,” paparnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Blitar ini menambahkan, dalam Bazar Blitar Djadoel ini, selain bernuansakan tempo dulu,  kegiatan-kegiatan yang penuh edukasi pun ditampilkan.

“Perlu kami sampaikan pula bahwa Bazar Blitar Djadoel ini diselenggarakan juga dalam rangka menumbuhkembangkan semangat ekonomi kreatif dan pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Santoso juga mengakui, jika momen ini sebagai sarana membangun kemitraan antar daerah se- Jawa Timur agar semakin solid dan menguatkan satu sama lain dalam hal pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Bagaimana kita bersatu pada seluruh lapisan masyarakat mengambil salah satu apa yang diperjuangkan Bung Karno, kegotongroyongan. Maninggaling kawula bersatu antara pemerintah dengan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, untuk jumlah stand yang disiapkan terdiri dari dome djadoel sisi Barat Aloon-Aloon ada 150 stand.

Jumlah stand dome BBGRM sisi Timur Aloon-Aloon 48 stand, jumlah stand wisata kuliner djadoel 22 stand. Kemudian PKL 79 stan, UMKM zona dome djadoel 22 stan, UMKM zona wisata kuliner djadoel 22 stan, dan PKL area permainan sekitar 100 stan.

“Jadi total sebanyak 443 stan telah disiapkan, dan semuanya dihias suasana tempo dulu layaknya kembali ke masa lampau,” tutup Hakim Sisworo.(Advertorial/Luki)