Pemerintah Kabupaten Bangkalan Advertisment

PDM Muhammadiyah Bangkalan Dorong Pemerataan dan Penguatan Kompetensi Guru

TAJUK BANGKALAN – Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bangkalan, Suraji, menegaskan bahwa bulan November merupakan bulan istimewa bagi dunia pendidikan Indonesia, karena diperingati sebagai Bulan Guru Nasional.

Peringatan ini, menurutnya, bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum refleksi, apresiasi, dan aksi nyata dalam meningkatkan martabat serta profesionalisme guru di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bangkalan.

“Peringatan Bulan Guru Nasional harus menjadi saat untuk menata kembali sistem pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan peran dan kualitas guru,” ujar Suraji pada kegiatan peringatan Bulan Guru Nasional di Bangkalan, Minggu (9/11/2025).

Suraji menyoroti penataan dan pemerataan guru masih menjadi persoalan mendasar di Bangkalan. Menurutnya, pemerataan guru harus dilakukan dengan prinsip profesional, proporsional, dan berkeadilan.

“Guru yang ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya akan mengajar lebih optimal. Dengan begitu, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna,” ujarnya.

Selain penataan, Suraji juga menekankan pentingnya penguatan kompetensi guru secara berkelanjutan. Dia mendorong pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan agar berkomitmen menyediakan berbagai program peningkatan kapasitas guru, seperti pelatihan, lokakarya, maupun pengembangan komunitas belajar.

“Tantangan pendidikan saat ini tidak cukup dijawab hanya dengan semangat, tetapi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Suraji juga menyoroti pentingnya tata kelola administrasi dan manajemen guru yang lebih modern dan transparan.

Menurutnya, sistem manajemen guru yang terbuka, efisien, dan berbasis digital akan menjadi kunci dalam menciptakan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

“Pelayanan yang cepat, transparan, dan akuntabel akan meningkatkan motivasi serta kepercayaan guru terhadap lembaga pengelola pendidikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap peran koordinator wilayah (korwil) bidang pendidikan di setiap kecamatan. Evaluasi yang objektif, katanya, akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan di tingkat daerah.

Di akhir pernyataannya, Suraji menegaskan Bulan November harus dimaknai sebagai bulan gerakan guru Bangkalan, bukan sekadar bulan peringatan.

“Ini saatnya menjadikan November sebagai momentum gerakan untuk memperbaiki kebijakan, menata sistem, dan memperkuat kompetensi guru secara kolektif. Dengan guru yang kuat, pendidikan yang bermutu akan melahirkan generasi Bangkalan yang unggul, berakhlak, dan siap bersaing di era global,” tutupnya.(Edi)