Tajuk.News, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) memprioritaskan lima program pembangunan pada tahun 2023, berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023.
Lima program pembangunan tersebut diantaranya, peningkatan pendidikan untuk sumberdaya manusia yang berkualitas, peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama, pemenuhan akses cakupan layanan air minum dan sanitasi layak.
Kemudian, peningkatan kualitas lingkungan melalui penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, pembangunan budaya dan pariwisata melalui pengembangan agrowisata, perikanan dan penguatan UMKM serta Koperasi terutama di pedesaan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Boltim, Ir. Jems Kinontoa, Jumat (8/4/2022) mengatakan, selain lima program prioritas pembangunan di tahun 2023, tujuan Musrenbang memiliki empat poin penting.
“Pertama menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan prioritas pemerintah daerah dan sasaran pembangunan Pemprov Sulut,” kata Kinontoa.
Kedua, lanjut Kinontoa, mampu mengakomodasi usulan pembangunan yang telah disampaikan oleh masyarakat kepada Pemkab.
“Ketiga mampu mempertajam indikator atas kinerja program dan kegiatan prioritas Pemda di tahun 2023 dan terakhir menyepakati prioritas pembangunan daerah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan,” ujarnya.
Kinontoa menambahkan, visi misi Bupati yaitu meningkatkan budaya dan pariwisata yang berkearifan lokal memiliki 10 isu strategis.
“Ada 10 sasaran mulai dari pengembangan sektor ekonomi produktif bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan penguatan kelembagaan kepariwisataan; peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; pengembangan kewirausahaan dan unggulan kompetitif UKM; Pengembangan industri kecil dan menengah. Selain itu, pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan, peningkatan sarana dan prasarana,SDM, Investasi dan pengelolaan pariwisat; Pengembangan pemasaran pariwisata; Pengembangan destinasi pariwisata, pengelolaan keragaman budaya; dan Pengembangan nilai budaya dan pengelolaan kekayaan budaya,” pungkasnya.(*/Yusuf)