Tajuk.News, KOTAMOBAGU – Inovasi Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) Center, yang telah diresmikan oleh Wali Kota Kotamobagu, Ir. Hj. Tatong Bara, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta dapat menurunkan angka pengangguran di masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Kotamobagu, Rafika Bora, yang juga merupakan pencipta inovasi UMKM Center.
Menurutnya, dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas UMKM, otomatis tenaga kerja banyak terekrut, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan di Kotamobagu dan terutama untuk pertumbuhan ekonomi.
“UMKM Center sebagai database seluruh UMKM di Kotamobagu, sehingga dalam pemberian bantuan baik dari pihak pemerintah maupun dari luar pemerintah akan mengambil data dari UMKM Center. Ini dapat memudahkan pihak perbankan untuk memberikan bantuan. Baik untuk pelatihan atau pun modal usaha, karena sudah tersedia klasifikasi dari UMKM Center itu sendiri,” ujar Rafika, Rabu (1/9/2021).
Dia juga mengatakan, melalui database UMKM Center ini, pemerintah akan dimudahkan dalam meningkatkan kualitas UMKM.
“Tercatat 7.547 UMKM yang ada di Kotamobagu, dari data tersebut lebih dari 3.000 UMKM yang sudah tersentuh atau mendapat intervensi bantuan dari pemerintah. Sisanya ini yang belum sempat tersentuh dia masuk klasifikasi A, B atau C. Sehingga memudahkan dari perbankan yang mendukung kami untuk terbentuknya UMKM Center. Dengan adanya payung hukum seperti ini juga, memudahkan perbankan untuk memberi permodalan untuk UMKM kita,” terangnya.
Rafika juga menambahkan, UMKM Center ini merupakan salah satu produk pemerintah untuk meningkatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Pada tahun 2020 kita pada posisi 0,20 poin walaupun kita tidak sampai minus. Tetapi ini juga sudah sangat memprihatinkan akibat dari pandemi Covid-19. Nah sekarang kita bangkit, kita tidak boleh hanya berada pada 0, tapi kita harus bangkit seperti 2019 posisi kita pada 6,13 poin, ini yang harus kita kejar supaya tidak berimbas kurang baik terhadap masyarakat, karena kalau kita hanya diam atau stagnan dengan keadaan seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan banyak terjadi pengangguran, kemudian angka kemiskinan meningkat,” pungkasnya.