Kepala Mitra MBG Yayasan Laili Izzatul Faqih Kemayoran Bangkalan, Subadi, Senin (24/11/2025).(foto: Edi)Kepala Mitra MBG Yayasan Laili Izzatul Faqih Kemayoran Bangkalan, Subadi, menjelaskan sebelumnya sempat terjadi kesalahpahaman yang membuat pihak sekolah menolak Surat Pernyataan Pengelola Institusi (SPPI) karena telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan yayasan lain.
Menurut Subadi, penolakan tersebut membuat pihaknya sempat kecewa, sebab dapur yang ditandatangani sekolah itu masih dalam proses penyelesaian skep dan SPPG sehingga belum memenuhi syarat untuk beroperasi.
Sementara itu, Yayasan Laili Izzatul Faqih Kemayoran Bangkalan telah memiliki akuntan dan ahli gizi yang membuat dapur MBG lebih siap menjalankan program makan bergizi.
“Kami sempat kecewa karena pihak sekolah tidak paham dengan juknis yayasan MBG, sehingga melakukan tanda tangan pada dapur yang belum siap,” ujar Subadi, Senin (24/11/2025).
Setelah dilakukan klarifikasi serta penjelasan mengenai kondisi sebenarnya, pihak sekolah akhirnya bersedia menerima program makan bergizi gratis yang disediakan oleh yayasan.
“Alhamdulillah, pihak sekolah siap menerima makan bergizi gratis dari yayasan kami,” tambahnya.
Subadi berharap kerja sama ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi para siswa, baik dalam aspek kesehatan maupun peningkatan kualitas pembelajaran.
“Kami berharap program makan bergizi gratis ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas pendidikan di sekolah,” ujarnya.(Edi)