Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, saat menghadiri Rakor Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Mikro Tahun 2026 yang digelar di Fave Hotel, Rabu (19/11/2025).(foto: Ida)Dia menyebut kesempatan bertemu langsung dengan para pendamping sangat penting untuk memperkuat upaya mendorong UMKM naik kelas, yang menjadi salah satu prioritas utama dalam visi dan misi kepala daerah.
Dalam arahannya, Mimik menekankan pentingnya ketepatan sasaran program pemberdayaan UMKM. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah, termasuk bantuan pinjaman modal berbunga ringan melalui KURDA, pelatihan keterampilan, hingga dukungan pemasaran.
“Kepada pendamping saya berharap untuk bisa turun langsung memberikan sosialisasi kepada masyarakat karena masih banyak yang belum mengenal dan memanfaatkan bantuan pemodalan melalui KURDA. Banyak pelatihan, keterampilan, serta bantuan pemasaran yang bisa diikuti dan ke depan harus benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Wabup juga meminta agar pendamping UMKM lebih menggiatkan edukasi dan fasilitasi, terutama bagi pelaku usaha yang belum memahami program pemerintah.
Dia menilai keberhasilan UMKM naik kelas tidak akan signifikan bila informasi program belum menjangkau masyarakat secara merata.
Dia berharap tiap desa maupun kecamatan bisa memiliki satu produk unggulan yang dapat dipasarkan secara khusus di pusat pemasaran produk UMKM Sidoarjo.
“Kepada UMKM yang sudah naik kelas, ayo bekerja bersama untuk Sidoarjo lebih baik. Kita tingkatkan keterampilan untuk menghasilkan produk unggulan yang bisa lebih dikenal, dan dengan adanya tempat pemasaran khusus di tiap kecamatan, produk UMKM akan semakin dikenal baik dari dalam maupun luar daerah,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sidoarjo, Edi Kurniadi, melaporkan sejumlah capaian besar dalam program pemberdayaan UMKM.
Dia menyebut pemerintah menargetkan 20.000 UMKM naik kelas dan 2.000 Renovasi Warung Rakyat dalam beberapa tahun terakhir.
Program UMKM Naik Kelas meliputi pendampingan peningkatan kapasitas usaha, digital marketing, legalitas, inkubasi, kurasi produk, hingga fasilitasi permodalan.
Jumlah peserta terus meningkat dari tahun ke tahun: 185 peserta pada 2022, 1.988 peserta pada 2023, 2.033 peserta pada 2024, dan 4.250 peserta pada 2025.
“Dari jumlah peserta tersebut, bisa dikatakan target 20.000 UMKM naik kelas telah berhasil dilampaui,” ungkap Edi.(Ida)