Program MBG di SDN Jambu 2, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025).(foto: Edi)Setelah sempat terhenti selama empat hari, layanan makanan bergizi tersebut akhirnya kembali berjalan normal, disambut dengan antusias oleh para siswa yang setiap hari menantikan jatah makanan sehat mereka.
Kepala SDN Jambu 2, Suraji, mengungkapkan sekolahnya sempat mengalami penghentian distribusi MBG akibat adanya jeda operasional dari pihak dapur penyedia makanan.
“Selama empat hari, siswa harus membawa bekal dari rumah sebagai pengganti makanan yang biasa mereka santap di sekolah. Situasi tersebut cukup menarik perhatian karena siswa sudah terbiasa makan bersama, sehingga banyak yang membawa bekal saat dapur MBG tidak beroperasi,” ujar Suraji, Rabu (19/11/2025).
Kembalinya distribusi MBG membuat suasana sekolah kembali ceria. Para siswa tampak gembira saat menerima makanan bergizi yang menjadi bagian penting dari kegiatan belajar mereka sehari-hari.
“Makanan tersebut tidak hanya memberikan asupan gizi yang dibutuhkan, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar siswa. Mereka sangat antusias ketika jatah makanan gratis tiba di sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Burneh, Moch. Ainur Roziqin, turut memberikan penjelasan terkait terhentinya distribusi MBG beberapa hari lalu.
Menurutnya, jeda tersebut terjadi karena pihaknya belum menerima dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan masih menunggu proses verifikasi.
“Alhamdulillah dapur wilayah Burneh kini dapat kembali beroperasi. Kemarin sempat terhenti karena dana dari pusat belum turun. Semoga ke depannya tidak ada lagi kendala seperti ini dan program terus berjalan lancar,” tutupnya.(Edi)