Bangkalan Miliki 24 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, Dukung Program MBG untuk Siswa
Keberadaan SPPG ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan peserta didik di wilayah tersebut.
Ketua Satgas MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, menyampaikan seluruh SPPG yang telah beroperasi telah memenuhi standar operasional, termasuk ketersediaan tenaga ahli gizi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Semua SPPG yang beroperasi sudah memenuhi standar operasional dengan memiliki ahli gizi yang sesuai syarat. Namun masih ada 14 dapur SPPG lainnya yang belum beroperasi karena masih dalam proses melengkapi persyaratan. Salah satu syarat utama adalah memiliki ahli gizi yang memadai,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Bambang menjelaskan, idealnya setiap SPPG memiliki dua ahli gizi agar dapat beroperasi secara optimal. Namun, keterbatasan jumlah tenaga ahli gizi di Bangkalan membuat sebagian besar SPPG yang aktif saat ini hanya memiliki satu ahli gizi.
“Kondisi ini memang belum ideal, terutama mengingat jumlah penerima manfaat program MBG yang mencapai antara 2.500 hingga 3.000 siswa,” jelasnya.
Meski demikian, Satgas MBG terus berupaya meningkatkan kualitas layanan gizi bagi para siswa. Program MBG sendiri bertujuan untuk memperbaiki status gizi anak-anak sekolah serta mendukung kesehatan mereka dalam proses belajar.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan gizi bagi siswa. Dengan adanya SPPG yang beroperasi, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi siswa di Bangkalan,” tuturnya.
Bambang menegaskan pentingnya pemenuhan tenaga ahli gizi di setiap SPPG guna menjamin kualitas makanan yang disajikan kepada siswa.
“Penting untuk memastikan setiap SPPG memiliki ahli gizi yang memadai. Ke depan kami berharap seluruh SPPG dapat memenuhi kebutuhan tenaga gizi agar pelayanan bagi siswa semakin optimal,” tutupnya.(Edi)