TAJUKSULUT – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus Komaling (YSK) melakukan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, di Kantor KKP, Jakarta, Senin 03 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut membahas kerja sama atau sinergi antara pemerintah daerah dan KKP dalam rangka penguatan sektor kelautan dan perikanan di wilayah Provinsi Sulut.
Gubernur Yulius memaparkan, 73 persen wilayah Provinsi Sulut adalah laut, menunjukan besarnya potensi ekonomi kelautan dan perikanan.

Kendati begitu, Gubernur Yulius juga menilai masih terdapat ketimpangan antara potensi dan realisasi ekonomi pada sektor tersebut.
“Namun, kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kelautan dan perikanan masih rendah, hanya sekitar 600 juta,” ucap Gubernur Yulius.
Gubernur Yulius mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Sulut berharap adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian KKP.
“Dukungan dalam bentuk bantuan program pembangunan, sarana, infrastruktur pelabuhan, serta peningkatan SDM pada mayarakat pesisir dan nelayan kecil yang menggantungkan hidup dari hasil laut,” ujarnya.

Di kesempatan itu juga, Gubernur Yulius menegaskan, Sulut siap menjadi poros biru di kawasan timur Indonesia, dengan dukungan kebijakan dan program pusat.
“Pemprov berkomitmen mendukung kebijakan KKP dalam pengelolaan laut yang berkelanjutan dan berkeadilan,” tambah Gubernur.
Sementara itu, Menteri KKP RI, Sakti Trenggono menyebutkan, bahwa pihak mendukung penuh langkah Pemerintah Daerah Provinsi Sulut dalam melakukan pengembangan sektor Kelautan dan Perikanan.
“Akan ada program khusus untuk Sulawesi Utara, termasuk dukungan teknis dan fasilitasi penguatan ekonomi pesisir,” ungkap Menteri Trenggono.
Diketahui, hasil dalam pertemuan tersebut, fokus utamanya adalah pengembangan industri, pengolahan hasil laut, peningkatan ekspor perikanan, pembangunan sentra perikanan terpadu di wilayah kepulauan dan program nelayan modern dan berkelanjutan.(*/Yan)