Warga Serbu Pasar Murah, Beras SPHP di Sidoarjo Laris Manis

TAJUK SIDOARJO – Masyarakat Kabupaten Sidoarjo benar-benar merasakan manfaat dari program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.

Sejak dimulai pada Rabu (17/9/2025), pasar murah beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) selalu diserbu warga di desa maupun kelurahan.

Program ini mendapat dukungan penuh dari camat, lurah, TNI-Polri, hingga berbagai stakeholder lain yang bergerak bersama menyukseskan program nasional Presiden Prabowo.

Di Kecamatan Waru, pasar murah bahkan digelar setiap hari. Petugas kecamatan, desa/kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas turun langsung mendistribusikan beras ke desa-desa, antara lain Brebek, Bungurasih, Janti, Kedungrejo, Kepuhkiriman, Kureksari, Medaeng, Ngingas, Pepelegi, hingga Tambakoso.

Setiap desa rata-rata mendapat distribusi 1,5 ton beras atau sekitar 300 kemasan isi 5 kilogram.

“Besok (24/9) Gerakan Pangan Murah berlanjut ke Desa Wedoro. Alhamdulillah masyarakat menyambut baik,” ujar Camat Waru Nawari, saat memantau penjualan beras murah SPHP, Selasa (23/9/2025).

Warga menyambut antusias karena harga beras yang dijual jauh lebih murah daripada pasaran. Beras SPHP dilepas Rp11 ribu per kilogram atau Rp55 ribu per 5 kilogram, sementara harga eceran tertinggi (HET) mencapai Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per 5 kilogram.

“Kami senang sekali dengan pasar murah ini. Manfaatnya sangat terasa,” ungkap seorang warga Desa Bungurasih sambil membawa beras kemasan 5 kilogram.

“Lumayan selisih harganya. Sangat membantu kami,” timpal Yunita (52), warga Desa Brebek yang ikut antre bersama warga lain.

Dukungan penuh juga datang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo. Kepala Disperindag, Widyantoro Basuki, menegaskan pihaknya all out mendukung gerakan ini.

Setiap hari sedikitnya dua pegawai dikerahkan untuk mengangkut beras, dengan total 60 pegawai yang ditugaskan mendistribusikan ke 24 titik penjualan.

Sebagai pimpinan, Widyantoro bahkan ikut berkeliling memantau langsung distribusi di berbagai lokasi.

“Tugas kami sebagai ASN adalah melayani masyarakat, seperti pesan Pak Bupati Subandi dan Bu Wabup Mimik Idayana,” ujarnya.

Hingga Senin (22/9/2025), distribusi beras murah di Sidoarjo telah mencapai hampir 30 persen. Dari target 6.750 ton, sekitar 2.024 ton beras SPHP sudah tersalurkan.

Di setiap titik penjualan rata-rata tersedia 50 sak beras murah, sebagian besar langsung habis terjual. Bahkan, beberapa desa kerap meminta tambahan stok. Jika ada lokasi yang peminatnya sedikit, stok beras segera dialihkan ke titik lain.

“Rata-rata cepat habis. Antusias masyarakat sangat tinggi,” tambah Widyantoro.(Ida)