Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn., saat meninjau lokasi tanah amblas di Desa Prambon, Sabtu (18/1/2025).(foto: Ida)Tanah amblas tersebut disebabkan oleh terkikisnya aliran sungai di sisi jalan, yang mengakibatkan longsor hampir memakan separuh badan jalan.
Didampingi Dinas PU Bina Marga, BPBD, Forkopimka, Camat Prambon, dan Kepala Desa setempat, Subandi turun langsung ke lokasi untuk memastikan penanganan segera dilakukan guna menghindari risiko lebih lanjut.
“Kami segera menyiagakan dinas terkait untuk menangani masalah ini karena jalan ini merupakan akses utama masyarakat, baik untuk kendaraan besar seperti mobil maupun sepeda motor,” ujar Subandi.
Sebagai langkah awal, pemerintah memasang pengaman sementara berupa bambu dan gedek di sisi jalan yang terdampak.
Tujuannya agar jalan tetap bisa dilalui dan mencegah longsor meluas. Subandi juga menegaskan bahwa jika anggaran reguler belum tersedia, pihaknya akan mengalokasikan dana melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mempercepat penanganan.
“Pemerintah bergerak cepat agar masyarakat tidak lagi khawatir, mengingat sisi kanan dan kiri jalan ini berbatasan langsung dengan sungai dan sawah. Jika jalan sampai terputus, akan berdampak pada akses masyarakat dan lahan persawahan,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, Alimudin, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat pemerintah daerah. Ia mengungkapkan bahwa tanda-tanda kerusakan sudah terlihat sejak tiga bulan lalu, namun longsor besar terjadi pada Jumat (17/1) malam.
“Saya senang dengan tindakan cepat tanggap pemerintah. Pemasangan pengaman di sisi sungai ini sangat penting, mengingat jalan ini merupakan jalur utama Prambon-Tarik yang digunakan masyarakat, termasuk anak-anak yang pergi sekolah ke wilayah Tarik,” ujarnya.(Ida)