Venue Panjat Tebing Bangkalan Rusak Akibat Penebangan Pohon, Atlet Gagal Berlatih
TAJUK BANGKALAN – Kegiatan penebangan pohon di kawasan Alun-alun Bangkalan berdampak pada kerusakan fasilitas olahraga milik Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Bangkalan.
Venue panjat tebing bagian lead rusak tertimpa pohon yang ditebang, menyebabkan para atlet tidak bisa berlatih untuk sementara waktu.
Penebangan dan pemugaran pohon-pohon tua berukuran besar ini mulai dilakukan pada Kamis 3 Juli 2025, diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan dan dilaksanakan oleh pihak ketiga.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempercantik dan menjaga kenyamanan ruang publik di kawasan alun-alun.
Ketua FPTI Cabang Bangkalan, Erik Rahmad Anshori, membenarkan adanya kerusakan pada venue panjat tebing akibat kegiatan tersebut. Dia menyayangkan kejadian ini karena fasilitas tersebut merupakan satu-satunya milik FPTI yang digunakan untuk pembinaan atlet lokal.
“Bagi kami peremajaan di alun-alun tidak masalah, cuma arahnya kok ke venue panjat tebing yang satu-satunya kita pakai untuk pembinaan atlet. Kemarin adik-adik atlet sempat resah karena tempat latihan mereka rusak,” ujar Erik, Senin (7/7/2025).
Erik menambahkan, biaya pembangunan satu unit venue panjat tebing bagian lead bisa mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Ia menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam olahraga panjat tebing, sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan secara asal-asalan.
“Yang kena itu tiang utama. Kalau panjat tebing, kita harus menjaga keamanan atlet, safety-nya harus dijaga. Kalau cuma diperbaiki ala kadarnya, ya mohon maaf, artinya tidak bisa dipakai lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Marnakib selaku perwakilan kontraktor atau pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pemugaran pohon di kawasan Alun-alun Bangkalan menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
“Kami akan ganti rugi dengan memperbaiki semua kerusakan. Insyaallah paling lama 5 hari akan mulai kami perbaiki. Untuk saat ini kami masih memindahkan puing-puing pohon yang menerpa besi bagian belakang papan panjat tebing,” ujarnya.
Saat ini, pihak FPTI dan kontraktor masih melakukan koordinasi lebih lanjut terkait teknis perbaikan agar venue dapat kembali digunakan dengan aman dan layak. (Edi)