AJI Manado Gelar Workshop Jurnalistik Profesionalisme dan Etika Jurnalis dalam Pemilu
TAJUK SULUT – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado, bersama Google News Initiative sukses menyelenggarakan Workshop Jurnalistik, yang berlangsung di Hotel Gran Puri Manado, Jumat (17/11/2023).
Dalam workshop yang bertemakan “Profesionalisme dan Etika Jurnalis dalam Pemilu” tersebut, menghadirkan dua wartawan senior, Willy Pramudya dan Hasudungan Sirait, sebagai narasumber utama. Willy Pramudya, anggota Majelis Etik AJI Indonesia, membahas tentang Profesionalisme dalam Peliputan Pemilu. Dia menjelaskan kode etik jurnalistik dan kode perilaku yang harus diikuti oleh para jurnalis.
Narasumber kedua, Hasudungan Sirait dari Badan Penguji UKJ AJI Indonesia, mengulas Peraturan dan Hukum Pers guna menghindari jeratan pidana dan perdata. Dikenal dengan panggilan akrab “Bang Has,” ini memberikan wawasan mengenai tata cara hukum yang perlu diperhatikan oleh para jurnalis.
Pembukaan acara dilakukan oleh Ketua AJI Indonesia, Sasmito Madrim, melalui platform Zoom. Sasmito menekankan peran penting media dalam memberikan informasi yang mencerahkan, bermanfaat, dan kritis menjelang Pemilu. Ia juga mengajak para jurnalis untuk bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip jurnalisme dan kode etik, guna mendukung terciptanya pemilihan umum yang demokratis dan berkualitas.
“Pers memiliki peran penting untuk demokrasi yang baik. Untuk itu, AJI merasa perlu untuk mengadakan kegiatan workshop terkait peran pers dalam Pemilu agar para jurnalis bisa memberikan informasi yang benar dan mencerahkan untuk masyarakat,” ujar Sasmito.
Sasmito juga mengakui adanya tantangan besar bagi jurnalis dalam bekerja secara profesional, terutama di tengah situasi politik yang penuh gejolak.
“Di Indonesia, sebagian pemilik media massa memiliki afiliasi dengan partai politik, yang dapat mempengaruhi independensi pemberitaan,” tutur Sasmito.
Sementara itu, Ketua AJI Manado, Fransiskus Marcelino Talokon, mengungkapkan keprihatinan terkait polarisasi dalam Pemilu yang sering kali muncul melalui pemberitaan yang bersifat tendensius. Fransiskus berharap bahwa melalui workshop ini, para jurnalis dapat memahami pentingnya sikap profesional dan menjunjung tinggi peran pers dalam mendukung demokrasi.
“AJI melihat hal ini penting untuk diberikan pemahaman. Lewat workshop ini, para jurnalis yang menjadi peserta akan lebih paham dan mau bersikap profesional serta menjunjung tinggi peran pers beserta kode etiknya,” kata Fransiskus.(ICS)