Internet Al Fatih Netindo, di Desa Langkap, Rabu malam (6/11/2025).(foto: Edi)Gangguan ini menyebabkan aktivitas warga, terutama mereka yang bergantung pada internet untuk bekerja, menjadi terganggu.
Salah satu pengguna, Edi Abdul Aziz, yang juga seorang jurnalis dan warga Desa Langkap, menyampaikan gangguan tersebut sangat menghambat pekerjaannya.
“Gangguan ini sudah berlangsung beberapa hari dan saya sudah menghubungi pihak Al Fatih Netindo sejak Selasa, tapi tidak ada respon. Baru pada Rabu malam mereka membalas dengan alasan bahwa kabel ada yang bermasalah,” ujarnya pada Rabu malam (6/11/2025).
Edi mengaku mengalami kerugian besar akibat lambatnya penanganan gangguan tersebut. Sebagai jurnalis, dia sangat bergantung pada koneksi internet untuk mengirim berita dan melakukan komunikasi kerja.
“Jaringan mati bisa sampai enam jam, bahkan lebih. Kami rugi besar karena kerja kami bergantung penuh pada internet,” jelasnya.
Dia juga menyoroti soal pelayanan dari pihak penyedia yang dinilai tidak sebanding dengan biaya langganan yang dibayarkan oleh pelanggan.
“Kami bayar WiFi tidak pernah telat, tapi kenapa layanan yang kami terima tidak sesuai dengan yang kami bayar,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga lain di Desa Langkap yang menggunakan layanan Al Fatih Netindo untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari belajar daring hingga usaha rumahan.
Mereka berharap pihak provider dapat segera memperbaiki gangguan dan meningkatkan kualitas layanan internet di wilayah mereka.
“Kami berharap gangguan ini segera diatasi dan pelayanan diperbaiki, karena internet sudah menjadi kebutuhan utama,” tutup salah satu warga.(Edi)