x
Pemerintah Kota  Kotamobagu Advertisment

Pemkot Kotamobagu Tutup Rangkaian Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

2 minutes reading
Thursday, 13 Nov 2025 11:33 297 View Redaksi Tajuk.News

TAJUK KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, yang kali ini dilaksanakan di Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup dari rangkaian sosialisasi yang sebelumnya telah digelar di tiga kecamatan lainnya di Kota Kotamobagu.

Kepala DP3A Kota Kotamobagu, Sarida Mokoginta, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.

“Sosialisasi ini sudah dilakukan secara bertahap di tiap kecamatan. Pesertanya merupakan perwakilan dari pemerintah kecamatan dan kelurahan/desa, RT/RW, tokoh agama, pihak sekolah, serta organisasi masyarakat. Tujuannya agar informasi ini bisa diteruskan ke masyarakat luas,” ujar Sarida.

Dia berharap para peserta yang hadir dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyebarluaskan pemahaman mengenai perlindungan anak di lingkungan masing-masing.

“Kami berharap para peserta nantinya bisa mengedukasi masyarakat di lingkungannya, baik melalui lurah, kepala desa, tokoh agama, maupun pihak sekolah, agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak,” tambahnya.

Sementara itu, Staf Khusus Wali Kota Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Devita A. Djunaidi, mengungkapkan berdasarkan data yang diterima, jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Kotamobagu menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Devita turut menyampaikan bahwa dirinya sempat berdiskusi dengan Camat Kotamobagu Timur, Kori Manappo, terkait kondisi di wilayah tersebut.

“Kalau dibandingkan dengan tahun 2024, ada sekitar 113 kasus di seluruh Kota Kotamobagu, dan di Kotamobagu Timur sendiri tercatat 7 kasus kekerasan terhadap anak serta 11 terhadap perempuan. Tahun ini, alhamdulillah, jumlahnya menurun,” jelas Devita.

LAINNYA
x