Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai, 400 Santri Ponpes Al-Amanah Jalani Pemeriksaan

TAJUK SIDOARJO – Program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa sekolah resmi dimulai secara serentak di seluruh wilayah Indonesia hari ini. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo tersebut di Pondok Pesantren Modern Al-Amanah, Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Senin (4/8/2025).

Sebanyak 400 santri putra dan putri dari MA Bilingual Al-Amanah mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pengecekan tinggi dan berat badan, tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, mata, hingga telinga.

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan empat Puskesmas dengan total 41 tenaga kesehatan, serta didukung oleh dua klinik IROPIN, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Kader Santri Husada.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Agama RI, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, bersama staf ahli Menteri Kesehatan RI bidang ekonomi kesehatan. Mereka disambut langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, serta pengasuh Ponpes Al-Amanah, KH. Nur Kholis Misbah.

Dalam sambutannya, Wabup Hj. Mimik Idayana menyampaikan program CKG merupakan bentuk nyata komitmen negara dalam menjamin akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi generasi muda.

“Di Kabupaten Sidoarjo, program ini menyasar seluruh siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan total sasaran 341.165 anak sekolah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wabup Mimik menyampaikan optimisme bahwa target nasional program ini dapat terlampaui. Ia menargetkan minimal 20 persen siswa atau sekitar 62.833 anak telah diperiksa kesehatannya melalui CKG pada tahun 2025 ini.

“Kabupaten Sidoarjo optimis dapat melampaui target nasional dan berkomitmen menjangkau 100 persen dari total sasaran secara bertahap,” tegasnya.

Sementara itu, Wamenag RI Romo H.R. Muhammad Syafi’i menilai program CKG sebagai “quick wins” terbaik dari pemerintahan saat ini, dengan tujuan utama mendeteksi penyakit secara dini.

“Tadi saya meninjau langsung pemeriksaan, alhamdulillah rata-rata santri yang diperiksa masih berada di bawah ambang batas kesehatan yang mengkhawatirkan,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi pelaksanaan program di Kabupaten Sidoarjo yang menurutnya sudah sangat baik dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

“Semua stakeholder turun dan memberikan kontribusi. Mulai dari pembukaan hingga pelaksanaan pemeriksaan berjalan lancar dan efektif,” tutupnya.(Ida)