Oknum Kasi Datun Kejari Asahan Diduga Ancam Bunuh Wartawan dan Beberkan Dugaan Rekan Kerjanya Terima Suap 

ASAHAN – Oknum Wartawan yang bertugas di Kabupaten Asahan merasa diancam oleh seorang Kasi Datun Kejaksaan Negri Asahan.

Hal tersebut disampaikan Zulham Nainggolan S.H, kepada awak media, Senin (04/08/2025) di Kisaran.

Zulham mengatakan bahwa dirinya diancam oleh seorang Kasi Datun pada hari Kamis (31/07/2025) di sebuah cafe yang berada di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kisaran.

Lanjut Zulham mengatakan bahwa  Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.07 WIB dimana pada saat itu Kasi Datun menelpon saya lewat panggilan WhatsApp, namun karena saat itu saya bersama rekan seprofesi sedang iring-iringan di jalan sehingga panggilan itu tidak terjawab.

Selanjutnya tak berselang lama sekitar pukul 15.09 WIB seorang wartawan senior bernama Hendrik Arbain menelpon saya dan kebetulan terasa ada getaran telpon maka saya pun memberhentikan kendaran dan terus mengangkat panggilan tersebut.

Dalam percakapan itu, Hendri menanyakan abang dimana, di Jalan Pergam jawabku. Tadi Kasi Datun telpon aku dan dia minta jumpa sama abang di depan Coffe Restorative Justice (RJ) depan Kantor Kejari Asahan. Oh ya uda ini aku otw ke warung Coffe RJ.

Sebelum ke warung Coffe RJ, aku sempat melihat ada panggilan WhatsApp tak terjawab secara bersamaan dari Kasi Datun dan Dian sekira pukul 15:07 Wib. Karena kami memang berteman sebagai mitra kerja, lantas aku pun kembali menelepon Kasi Datun sekira pukul 15:13 Wib.

Saat kutelpon, Kasi Datun mengangkatnya sambari mengatakan kemari la wo ke Coffe Restorative Justice depan Kantor Kejaksaan.

“ Kemari ya wo ku tunggu, ok ok Pak Kasi Datun aku kesana jawabku lagi. Sementara panggilan tak terjawab dari Dian ku abaikan” terang Zulham menirukan percapan Kasi Datun.

Gak lama, pada pukul 15:15 Wib, wartawan Frengky Simarmata menelpon dan menanya keberadaan ku dimana Lae. Lantas ku jawab kemari la Lae mau ke warung Coffe RJ dipanggil Kasi Datun. Iya iya aku kesana jawab Lae Frengky Simarmata.

Saat tiba di lokasi, saya dan rekan saya memarkirkan sepeda motor yang tak jauh dimana Kasi Datun sedang duduk berkumpul bersama tiga (tiga) orang. Kami lihat, diatas meja sudah ada minum yang mereka pesan sebelumnya. Kemudian, kami berdua menghampiri meja Kasi Datun.

Saat itu saya duduk didepan Kasi Datun, sementara rekan saya  persis di belakangku dan posisinya semua satu meja saling berdekatan dan tidak ada menceritakan masalah apapun dan semua dalam keadaan santai. Hanya saja wajah Kasi Datun agak sedikit kusam ku lihat. Dalam benakku mungkin karena urusan kerja.

Begitu Kasi Datun ku salam, emosi nya pun memuncak langsung marah-marah, memaki-maki dan berkata kotor yang tak pantas diucapkan.

“ Sudah hebat ko ya, sudah hebat ko ya sambil mengepalkan genggaman tangan kanannya dalam posisi berdiri dengan spontan dia pun memukul meja dengan sekuatnya, brakkkk.” ucap Zulham yang menirukan perkataan Kasi Datun.

Lanjut Zulham mengatakan, usai melampiaskan kemarahannya dengan memukul meja, Kasi Datun lantas memperlihatkan  chattingan WhatsApp dari Kasi Intel yang dia terima yang bertuliskan jumpai Zulham disertai postingan yang dikirim orang lain kepadanya kemudian di share nya ke Kasi Intel.

Selanjutnya, masih dikatakan Zulham , Kasi Datun sempat mengelurakan kata kata  yang menurutnya sebuah ancaman pembunuhan.

“Tinggal petik nya aku ini wo, ku panggil aja anak-anak hilang itu ku habisi nanti wo, jadi tanganku enggak kotor. Jadi, jangan-main-main sama ku ya. Bilang sama kawan uwo itu ya, aku pun orang gila ini. Ku bilang sama wo jauhi kawan wo itu karena dia target ku. Kuhabasi itu nanti dan kutempel dengkul nya,” ucap Zulham menirukan perkataan Kasi Datun.

Selain melakukan pengancaman kata Zulham Nanggolan, Kasih Datun pada saat itu juga membeberkan beberapa kasus yang diduga rekan kerjanya di Kejaksaan Negeri Asahan telah menerima suap yakni dugaan Korupsi Pembangunan Menara Pandang , dugaan Korupsi di Dinas Kesehatan dan dugaan Korupsi dana Hibah KONI Asahan yang saat ini telah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Asahan.

“ Mungkin karena emosinya seperti kobaran api, Kasi Datun ini buka-bukaan. Buka-bukaan kita biar ku buka semua. Biar tau ya, kasus KONI yang dilaporkan di Kejaksaan sudah diamankan ke Pidsus dan Kasi Intel, kasus dugaan korupsi Dinas Kesehatan sudah diamankan apalagi temuan pembangunan menara pandang. Mereka (red-Kasi Pidsus dan Kasi Intel) sudah terima itu lambai lah mendayung sampan. Buatlah beritanya, bilang aku yang ngomong,” ucap Zulham yang menirukan perkataan kasi Datun.

Sementara itu, Kajari Asahan melalui Kasi Intel Kejari Asahan Heriyanto Manurung S.H., saat dikonfirmasi melalui chatingan whatsapp terkait dugaan pengancaman yang dilakukan Kasi Datun kepada rekan wartawan serta dugaan Oknum di Kejaksaan Negeri Asahan menerima Suap atas dugaan Kasus Korupsi mengatakan permohonan maaf atas hilaf dan salah dalam Tutur kata dan tingkah laku serta membantah atas dugaan tersebut.

“Terkait yang Abang konfirmasi hal tersebut tidak benar” kata Kasi Intel Kejari Asahan. (Dicky)