Gebyar Batik Sidoarjo, Pemkab Dorong Kerajinan Lokal Tembus Pasar Nasional

TAJUK SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus mendorong perkembangan produk kerajinan khas daerah, salah satunya batik tulis Sidoarjo. Wujud komitmen ini tampak dalam penyelenggaraan Gebyar Batik Sidoarjo yang digelar di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (1/7/2025).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Pemkab Sidoarjo bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sidoarjo.

Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi, Ketua Dekranasda Hj. dr. Sriatun Subandi, serta para desainer dan pengrajin batik lokal. Turut hadir pula Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Dr. Dwi Mardiana Susilawati.

Dalam kegiatan tersebut, berbagai motif dan model busana batik tulis Sidoarjo ditampilkan. Selain itu, delapan desain batik terbaik hasil lomba desain batik Sidoarjo turut diperagakan oleh para model.

Lomba tersebut menghasilkan pemenang dari berbagai kategori, mulai dari juara favorit, terkreatif, hingga juara harapan dan juara utama.

Para pemenang tidak hanya menerima trofi dan piagam, tetapi juga uang pembinaan, di mana juara pertama mendapat Rp 5 juta.

Bupati Sidoarjo H. Subandi dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar produk batik Sidoarjo semakin dikenal luas dan dicintai masyarakat.

Dia meminta Dekranasda untuk terus berinovasi dan menggencarkan promosi produk kerajinan khas daerah.

“Kita akan coba pasarkan hasil desain batik Sidoarjo ini ke para ASN di lingkungan Pemkab Sidoarjo,” ujar Bupati Subandi.

Lebih lanjut, ia mendorong masyarakat Sidoarjo untuk bangga dan menggunakan produk lokal. Menurutnya, membeli dan mengenakan batik Sidoarjo adalah bentuk nyata dukungan terhadap pelaku UMKM dan perekonomian daerah.

“Data BPS menunjukkan jumlah UMKM di Sidoarjo lebih dari 200 ribu. Itu artinya, kekuatan ekonomi kita berada di tangan para pelaku UMKM,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sidoarjo Hj. dr. Sriatun Subandi menekankan bahwa Gebyar Batik Sidoarjo merupakan bentuk nyata pelestarian budaya lokal sekaligus penguatan ekonomi kreatif daerah.

“Kerajinan bukan sekadar estetika, tetapi juga mencerminkan identitas, kreativitas, dan ketahanan ekonomi masyarakat. Di tengah arus globalisasi, produk kita harus mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, lomba desain batik Sidoarjo menjadi salah satu cara menggali potensi dan filosofi lokal. Setiap desain batik wajib merepresentasikan ciri khas Sidoarjo, seperti udang, bandeng, Candi Pari, klepon, dan kue lumpur.

“Desain batik Sidoarjo wajib mengandung filosofi tentang Kabupaten Sidoarjo,” tutupnya.(Ida)