Ratusan Warga Demo di Kantor Camat, Tuntut Sangadi Pangian Barat Dicopot
Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Sangadi Evie Bukut, yang dinilai tidak lagi mampu memberikan pelayanan maksimal kepada warga selama lebih dari dua tahun menjabat.
Dalam unjuk rasa tersebut, warga bahkan mengancam akan tinggal di kantor kecamatan hingga tuntutan mereka dikabulkan, dengan membawa peralatan masak dan tempat tidur.
“Kami ingin agar secepatnya pihak Pemerintah Bolmong mengganti Sangadi Pangian Barat lantaran sudah tidak ada lagi pelayanan terhadap kami sebagai masyarakat,” ungkap Altap Tiwang, salah satu warga yang ikut dalam aksi.
Menurut warga, selain buruk dalam pelayanan, Sangadi Evie Bukut juga dinilai tidak menunjukkan sikap sebagai pejabat publik yang layak, dengan menyampaikan pernyataan kontroversial melalui akun media sosialnya.
“Masa Sangadi berani menulis kalimat yang beraroma provokatif dengan mengatakan: ‘PI CARI NGONI PE SANGADI YG SUKA MO BA TANDA TANGAN NGONI PE REKOM NIKAH SESEKKKKK’. Apalagi dalam siaran langsung di Facebook, dia juga menyinggung soal rumah ibadah, ini yang memicu kemarahan warga,” ujar salah satu peserta aksi.
Menanggapi aksi demonstrasi tersebut, Camat Passi Timur, Irwan Sugeha, mengatakan, dia menghormati aspirasi masyarakat, namun tetap harus mengikuti mekanisme dan aturan yang berlaku.
“Proses pemilihan Sangadi itu dilakukan secara demokratis, sehingga ada mekanisme aturan yang harus kita taati. Jika saya mengambil keputusan pemberhentian, maka saya akan melanggar aturan. Tidak mungkin keputusan Bupati Bolmong berdasarkan proses demokrasi yang dipilih oleh rakyat saya batalkan,” tegas Camat Irwan.