Gema Keadilan Surabaya Resmi Launching DPC di 11 Kecamatan
TAJUK SURABAYA – Gema Keadilan Surabaya, organisasi sayap dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), secara resmi melaunching kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gema Keadilan di 11 kecamatan se-Kota Surabaya. Acara peluncuran ini digelar di Kantor DPD PKS Kota Surabaya, Jalan Tales, Minggu (29/6/2025).
Sebanyak 11 kecamatan yang telah terbentuk kepengurusan Gema Keadilan ini merupakan bagian awal dari total 31 kecamatan yang ada di Surabaya. Adapun 11 kecamatan tersebut meliputi, Lakarsantri, Wiyung, Karangpilang, Gayungan, Wonokromo, Sawahan, Jambangan, Pabean Cantikan, Semampir, Tenggilis, dan Sukolilo. Masing-masing DPC telah memiliki struktur organisasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, serta anggota aktif.
Acara launching ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS Reni Astuti, Ketua Gema Keadilan Surabaya Akbaruddin, Wakil Ketua Ghulam H, Sekretaris Faiq Fawwas, serta para perwakilan dari DPC Gema Keadilan di 11 kecamatan tersebut.
Mengusung tagline “Kuat dalam Visi, Solid dalam Aksi”, Gema Keadilan Surabaya menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah pemuda dalam membangun peradaban dan kepemimpinan masa depan. Ketua Gema Keadilan Surabaya, Akbaruddin, menyampaikan harapannya agar organisasi ini mampu menjadi motor penggerak keterlibatan pemuda dalam pembangunan Kota Surabaya.
“Dengan launching ini, kami ingin mengajak pemuda-pemudi Surabaya agar lebih aktif dan berkontribusi dalam membangun kota. Gema Keadilan adalah ruang bagi anak muda untuk bersuara, bergerak, dan menjadi solusi,” ujar Akbaruddin.
Menurutnya, keanggotaan Gema Keadilan terbuka bagi siapa saja yang berusia antara 16 hingga 35 tahun dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja profesional.
Dalam waktu dekat, Gema Keadilan akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari rencana kerja jangka pendek. Salah satu fokus utama adalah upaya menekan angka putus sekolah di bawah usia 17 tahun.
“Kami akan melakukan pendekatan secara pertemanan dan melakukan sosialisasi. Jika ada anak putus sekolah, bisa langsung dilaporkan ke Gema Keadilan Surabaya maupun ke DPC di kecamatan masing-masing,” jelasnya.
Tak hanya pendidikan, Akbaruddin juga menyoroti minimnya fasilitas olahraga di sejumlah wilayah yang dapat menghambat pengembangan bakat dan prestasi anak muda.
“Misalnya lapangan sepak bola yang terbatas, ini tentu jadi perhatian kami ke depan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari pengenalan dan sosialisasi organisasi, Gema Keadilan DPC juga telah menggelar berbagai kegiatan positif seperti olahraga futsal dan badminton bersama pemuda setempat, bekerja sama dengan karang taruna dan komunitas lokal lainnya.
Akbaruddin menegaskan, anak muda harus menjadi bagian dari solusi. “Kritik itu penting, tapi lebih penting lagi adalah solusi. Kami siap berdiskusi dengan Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan pejabat lainnya untuk bersama-sama mendukung pembangunan kota,” ujarnya.
Sebagai penutup, dia juga menambahkan, Gema Keadilan Surabaya juga telah menyelenggarakan leader class, yaitu pelatihan kepemimpinan yang bukan hanya berorientasi pada kemampuan teknis, tapi juga pada pembentukan karakter dan pengembangan diri.(Budi)