Dapur Umum Mandiri Bantu Warga Terdampak Banjir di Ngaban, Genangan Mulai Surut
TAJUK SIDOARJO – Pemerintah Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, bersama relawan dan pemerintah daerah mendirikan dapur umum mandiri sejak Rabu (18/6) untuk membantu warga terdampak banjir.
Ribuan nasi siap saji bergizi telah didistribusikan kepada warga yang sebelumnya terisolasi oleh genangan air.
Dapur umum yang berlokasi di Balai Desa Ngaban masih aktif memproduksi nasi bungkus, Jumat (20/6/2025).
Sebanyak 900 bungkus nasi dimasak untuk satu kali pengiriman yang dilakukan siang ini. Biasanya, pendistribusian dilakukan dua kali sehari, pagi dan malam.
Namun, karena genangan air di beberapa wilayah Ngaban telah surut sepenuhnya, pengiriman kali ini dilakukan satu kali saja.
Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana meninjau langsung aktivitas dapur umum tersebut pada Jumat pagi.
Dalam kunjungannya, dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat, termasuk relawan Tagana Dinas Sosial, relawan BPBD, serta ibu-ibu TP-PKK Desa Ngaban.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyediakan makanan kepada warga terdampak banjir,” ucap Wabup Mimik usai meninjau proses memasak.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Sidoarjo melalui BPBD juga mendistribusikan delapan dus makanan bergizi berupa bubur kacang hijau dan koktil buah dalam kemasan kaleng.
Sementara itu, Dinas Sosial Sidoarjo turut menyerahkan bantuan sembako bagi warga terdampak.
Wabup Mimik Idayana menjelaskan, kondisi geografis Kabupaten Sidoarjo yang merupakan kota delta menyebabkan wilayah ini rentan tergenang air, bahkan saat hujan turun dalam durasi singkat.
Untuk mengatasi hal ini, ia menyebutkan bahwa normalisasi sungai akan dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sebagai langkah pencegahan banjir.
“Alhamdulillah di beberapa titik sudah surut. Ke depan, normalisasi sungai akan dilakukan tiga bulan sekali agar kita bisa lebih siap menghadapi musim hujan,” jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan got, dan aktif dalam kerja bakti.
“Got di depan rumah dikeruk, Insyaallah bisa membantu mengatasi banjir. Ayo kerja bakti, kalau masyarakat aktif, kita bisa bebas banjir,” tambahnya.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo, Sabino Mariano, mengatakan bahwa saat ini hampir seluruh wilayah yang terdampak banjir telah mengalami penurunan signifikan. Genangan tersisa hanya terdapat di Desa Candipari dan Desa Pesawahan, Kecamatan Porong, dengan ketinggian air tinggal sekitar 10 hingga 15 sentimeter.
“Di Desa Ngaban sudah surut 100 persen. Pompa air yang kami tempatkan di wilayah timur serta kondisi Sungai Mbah Gepuk yang sudah surut 70 persen sangat membantu proses penyedotan air,” ujar Sabino.(Ida)