Beberapa Retribusi Beralih ke Diskopumdag Bangkalan, Ahmad Siddik: Target PAD Naik 750 Juta
TAJUK BANGKALAN – Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Bangkalan. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Bangkalan kini dipercaya untuk mengelola hampir seluruh sektor retribusi di Kota Dzikir dan Sholawat.
Kepercayaan ini dinilai sebagai angin segar yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.
Plt Kepala Dinas Diskopumdag Bangkalan, Ahmad Siddik, mengungkapkan bahwa sejumlah retribusi kini berada di bawah pengelolaan pihaknya.
Di antaranya adalah iuran wisata kuliner mingguan di Alun-alun, retribusi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stadion Bangkalan, retribusi Pusat Makanan Rakyat (PUMARA), pasar Polo Ijo, pasar hewan, retribusi parkir Kawasan Lingkar Demokrasi (KLD), hingga sewa gedung Rato Ebuh.
“Alasan peralihan beberapa retribusi ini mungkin karena Dinas Koperasi dan UMKM sudah tergabung, sehingga kami yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan. Perjanjian ini sebenarnya sudah sejak 2023, namun baru terealisasi tahun ini karena sudah ada Perda dan Perbup-nya,” jelas Siddik, Jumat (30/5/2025).
Lebih lanjut, Diskopumdag juga berencana mengelola retribusi di Pasar Kasorjan dan Pasar SMP 2 Bangkalan.
Namun, pihaknya masih akan mengkaji apakah penarikan retribusi di pasar-pasar tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Wakil Bupati kemarin menyampaikan persoalan PKL, dan saya jawab bahwa kami menunggu Perbup serta karcis resminya. Karena ada banyak jenis retribusi-mingguan, harian, stadion, dan malam. Semuanya harus ada karcisnya, karena tanpa itu bisa disebut pungli,” tegas Siddik.
Di sisi lain, Bupati Bangkalan meminta agar seluruh transaksi retribusi dilakukan secara digital. Hal ini guna mencegah kebocoran anggaran sekaligus meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
“Alhamdulillah target PAD kita naik Rp750 juta, dan ini akan menjadi motivasi serta semangat baru bagi kita semua demi kemajuan Kabupaten Bangkalan, khususnya dalam sektor infrastruktur,” tutup Siddik.(Edi)