Ketua Pansus LKPJ 2024, Royke Kasenda, bersama anggota Pansus, saat meninjau Alat Cuci Darah di RSUD Kotamobagu, Jumat (16/05/2025).(foto: Pansus)Ketua Pansus LKPJ, Royke Kasenda, mengungkapkan pihaknya ingin melihat secara langsung kondisi sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit kebanggaan masyarakat Kotamobagu tersebut.
Dalam kunjungannya, Kasenda menyampaikan apresiasi atas pengoperasian alat cuci darah yang dinilai telah banyak membantu pasien gagal ginjal di wilayah Kotamobagu dan sekitarnya.
“Alat cuci darah yang sudah tersedia di RSUD Kotamobagu sangat membantu masyarakat. Dengan adanya alat ini, warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke Manado untuk melakukan hemodialisis,” ujar Royke Kasenda, Jumat (16/05/2025).
Namun, Kasenda juga menyoroti keterbatasan jumlah alat cuci darah yang tersedia saat ini.
Dari hasil tinjauan, RSUD Kotamobagu hanya memiliki empat unit mesin hemodialisis, jumlah yang dinilai masih jauh dari mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat Kotamobagu maupun wilayah Bolmong Raya.
“Kami mencatat bahwa baru ada empat alat yang tersedia. Ini belum bisa meng-cover seluruh kebutuhan masyarakat, apalagi bagi pasien dari wilayah sekitar seperti Bolmong Raya yang masih sering ke Manado untuk cuci darah,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Pansus LKPJ berencana merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Kotamobagu untuk menambah jumlah alat hemodialisis secara signifikan.
“Rencana kami, akan merekomendasikan penambahan sekitar 40 unit alat cuci darah agar bisa menjawab kebutuhan layanan kesehatan di daerah ini,” tutup Kasenda.