Muliadi Paputungan Terpilih Pimpin GP Ansor Sulut

TAJUK KOTAMOBAGU – Konferensi Wilayah (Konferwil) XIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Utara menetapkan Muliadi Paputungan sebagai Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sulut periode 2025-2029 secara aklamasi.

Pemilihan ini berlangsung di Sutan Raja Hotel Kotamobagu, Kamis (17/4/2025), yang bertepatan dengan 19 Syawal 1446 H.

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting GP Ansor Sulut, termasuk Ketua demisioner sekaligus Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi, Sekretaris Ismail Maga, serta Bendahara Weny Gaib yang juga menjabat sebagai Wali Kota Kotamobagu.

Delegasi dari 12 kabupaten/kota di Sulawesi Utara turut berpartisipasi dalam konferensi yang menjadi momen penting bagi arah gerak organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia ini.

Dalam pidato perdananya sebagai ketua terpilih, Muliadi menyampaikan sejumlah program prioritas yang akan menjadi fokus selama masa kepemimpinannya.

Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah mengaktifkan kembali Rijalul Ansor, badan otonom yang berperan dalam penguatan spiritualitas kader GP Ansor.

“Rijalul Ansor adalah ruh kita. Ini bukan hanya soal keorganisasian, tapi juga soal pembentukan karakter dan spiritualitas kader Ansor,” tegasnya.

Muliadi juga menargetkan perluasan struktur organisasi hingga ke tingkat ranting, serta distribusi kader-kader potensial ke panggung nasional.

Dia menaruh harapan besar pada peningkatan representasi kader Ansor Sulut di level legislatif dan eksekutif.

“Kalau hari ini kita punya satu anggota DPRD provinsi, ke depan kita bisa sepuluh atau bahkan lebih. Kalau hari ini dua kepala daerah, ke depan bisa lima,” ujarnya penuh optimisme.

Sebagai terobosan ekonomi, Muliadi menggagas pendirian Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) untuk memperkuat kemandirian organisasi.

Dia menilai BUMA sebagai solusi strategis agar GP Ansor tidak hanya bergantung pada proposal, melainkan mampu membangun basis ekonomi yang berkelanjutan.

“Di masa Yusra Alhabsyi, sudah ada bukti. Insya Allah, di masa kami nanti, kamilah yang akan menjadi bukti,” tutupnya.

Menariknya, Muliadi tidak hanya mendapatkan dukungan penuh dari para peserta Konferwil, tetapi juga menerima diskresi khusus dari Pimpinan Pusat GP Ansor. Namun begitu, dia tetap diwajibkan mengikuti Pendidikan Kader Nasional (PKN) sebagai syarat utama pelantikan resminya.