Sekda Kotamobagu Sofyan Mokoginta Buka Bimtek Kader Kesehatan Desa
TAJUK KOTAMOBAGU – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) kader kesehatan desa yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Kotamobagu, Jumat (29/11/2024).
Acara ini berlangsung di Hotel Sutanraja Kotamobagu dengan mengusung tema “Penguatan Kompetensi dan Inovasi Kader Kesehatan Desa untuk Mewujudkan Desa Sehat dan Bebas Stunting”.
Dalam sambutannya, Sofyan Mokoginta mengingatkan akan pentingnya peran kader kesehatan desa dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam penanggulangan stunting. Menurutnya, stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang harus menjadi perhatian bersama.
“Stunting merupakan isu prioritas nasional yang harus ditangani secara serius. Setiap tahun, upaya pencegahan dan penanganan stunting akan dievaluasi, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun daerah,” ujar Sofyan.
Sofyan menambahkan, penurunan angka stunting menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan masa depan generasi penerus yang lebih sehat, yang mendukung visi Indonesia Emas 2045. Meskipun upaya tersebut telah dimulai, angka prevalensi stunting di Kotamobagu pada tahun 2023 masih cukup tinggi, yakni 20,5 persen, sementara target nasional untuk 2024 adalah di bawah 14 persen, dan di bawah 10 persen pada 2025.
Sekda juga menekankan, pencegahan stunting tidak hanya soal pemberian makanan tambahan atau vitamin, tetapi harus dimulai sejak masa kehamilan dan dilakukan secara menyeluruh, melibatkan pemantauan kesehatan ibu hamil hingga anak-anak balita.
“Pencegahan stunting harus dilakukan secara holistik, dimulai dari perhatian pada ibu hamil hingga pemantauan kesehatan anak secara berkelanjutan. Kader kesehatan desa memegang peranan penting dalam hal ini,” tegasnya.
Sofyan juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pelayanan posyandu di tingkat desa dan kelurahan. Angka kunjungan ke posyandu, yang masih berkisar antara 40 hingga 50 persen, menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pelayanan kesehatan di tingkat desa.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk memastikan bahwa setiap desa di Kotamobagu bisa menjadi desa yang sehat. Mari kita bersama-sama berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi masa depan generasi penerus yang lebih sehat,” kata Sofyan.