Pemerintah Kota  Kotamobagu Advertisment

Pemkot Kotamobagu Gelar Bimtek dan Sosialisasi Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko

TAJUK KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), kembali mengukuhkan komitmennya dalam tata kelola perizinan yang berkelanjutan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sosialisasi terkait implementasi pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mendukung iklim investasi yang lebih baik di Kota Kotamobagu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa penerapan pengawasan berbasis risiko ini selaras dengan visi pengembangan wilayah Kotamobagu, sebagaimana diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2014-2034.

“Setiap kecamatan di Kotamobagu memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem investasi dan usaha di daerah. Hal ini penting untuk menciptakan kawasan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Sofyan, Jumat (22/11/2024).

Menurut Sofyan, pembagian wilayah di Kotamobagu memiliki fokus pengembangan yang berbeda-beda. Kecamatan Kotamobagu Barat, misalnya, berfungsi sebagai pusat perdagangan, jasa, perkantoran pemerintah, pendidikan tinggi, dan transportasi darat.

Sementara itu, Kotamobagu Utara diprioritaskan sebagai pusat pariwisata, perdagangan, serta sektor pertanian dan perkebunan.

Di sisi lain, Kotamobagu Barat fokus pada pengembangan perkantoran pemerintah, industri, dan perbengkelan. Terakhir, Kotamobagu Selatan dijadikan sentra utama pertanian padi sawah dan perdagangan.

Selain itu, Sofyan juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Kotamobagu tercatat sebesar 5,40 persen, yang didorong oleh kontribusi sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang terus berkembang. UMKM menjadi salah satu pilar utama dalam mendongkrak perekonomian daerah.

“Investasi yang masuk melalui Dinas PMPTSP sejak tahun 2014 hingga Oktober 2024 mencapai Rp 8,7 triliun. Angka ini mencerminkan perkembangan yang sejalan dengan visi Kotamobagu sebagai kota jasa yang aman, asri, dan sejahtera,” tutupnya.