Webinar Kominfo, Ajak Pelajar jadi Pengguna Medsos yang Bijak, Kreatif, Inovatif

TAJUK MINAHASA SELATAN – Tiga hal penting yang harus dilakukan saat bermedia sosial, yaitu: bijak, kreatif, dan inovatif. Bijak, artinya selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata.

Kreatif berarti memastikan gawai yang digunakan bermanfaat dan menginspirasi orang lain. Kemudian, inovatif dengan cara selektif dan cermat menerima informasi.

Untuk menjadi warganet yang bijak, kreatif dan inovatif, Kementerian Komunikasi danInformatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara akan menggelar webinarliterasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, Senin (2/9/2024) pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif & Inovatif” diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelarnonton bareng (nobar) di wilayah Minahasa Selatan itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adi Prasnowo, Kreator Konten Vio Zulistia sebagai keyopinionleader, dan Anissa Rilia selaku moderator.

”Webinar ini dapat diikuti secara gratis dengan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranminahasaselatan0209. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat, dan tersedia voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama acara diskusi,” tulis Kemkominfo dalam rilis yang diterima awak media, Minggu (1/9/2024).

Terkait tema webinar, Kemkominfo menjelaskan, pengguna media sosial ideal setidaknya mampu menjadi warganet yang bijak, kreatif, dan inovatif. Idealisasi itu menuntut pengguna untuk selalu mawas diri, menggunakan akal budinya dalam beraktivitas, berkolaborasi, berinteraksi, dan berjejaring antar-warganet.

”Utamanya dalam melakukan posting, chatting, dan sharing saat mengakses platform media sosial. Selain itu, warganet harus memahami konten, baik foto, video, dan podcast (live) secara lebih cermat dan hati-hati,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Bijak bermedia sosial, menurut Kemkominfo, harus mampu melihat sebuah unggahan (konten) secara komprehensif, agar tidak terjebak dalam asumsi.

”Yang perlu dilakukan saat menonton sebuah postingan atau konten digital, usahakan hingga selesai sebelum berkomentar. Dengan begitu kita paham arah dan tujuannya,” tegasnya.

Kemkominfo menambahkan, pengguna media sosial juga harus menyadari apapun aktivitas di internet bakal meninggalkan rekam jejak digital. ”Kita tentu tak ingin jejak digital kita negatif karena bisamerugikan masa depan,” imbuhnya.

Webinarliterasi digital yang menyasar pelajar dan tenaga kependidikan di Kabupaten Minahasa Selatan, ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terkait pentingnya bijak bermedia sosial.

Tujuannya, para pelajar dapat memanfaatkan internet secara positif.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Minahasa Selatan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai denganakhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan78,19 persen pada 2023.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui websiteinfo.literasidigital.id.(*)