Ketua AJB Kritik Visi Misi Calon Bupati Bangkalan 2024-2029
TAJUK BANGKALAN – Ketua Aliansi Jurnalis Bangkalan (AJB), Ahmad Fauzi, akhirnya memberikan tanggapan terkait visi dan misi yang diusung oleh bakal calon bupati Bangkalan untuk periode 2024-2029.
Menurut Fauzi, meskipun kedua pasangan calon, yakni Lukman Hakim-Jayus Salam dengan tagline “Bangkalan Berbagi” dan Mathur Husayri-Jayus Salam dengan tagline “Bangkalan Maju”, telah menyampaikan berbagai program unggulan, masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu mendapat perhatian.
Dalam penjelasannya, dia menyoroti beberapa aspek krusial yang tidak diakomodasi dalam visi misi kedua pasangan calon. Salah satunya adalah tingginya tingkat kemiskinan yang mencapai rata-rata 20 persen selama lima tahun terakhir, atau sekitar 200 ribu lebih penduduk di bawah garis kemiskinan menurut data BPS. Bangkalan juga termasuk dalam empat kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur.
Dia juga menekankan perlunya penurunan kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam visi misi calon bupati. Selama periode 2020-2023, IPM Bangkalan tercatat selalu berada di peringkat terbawah setelah Sampang. Peningkatan IPM harus menjadi fokus utama untuk mendorong kemajuan wilayah.
Selain itu, dia juga mengkritisi rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangkalan yang hanya sekitar Rp350 miliar pada tahun 2024. Dia mencatat bahwa potensi pendapatan dari pajak seperti pajak rumah makan, pajak bumi bangunan, pajak parkir, dan pajak reklame belum dioptimalkan dengan baik. Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK 2023 menunjukkan adanya kebocoran dalam pungutan pajak reklame.
Kepala Bappeda Bangkalan, Eko Setiawan, juga mengungkapkan, ada sembilan permasalahan utama yang perlu diperhatikan dalam Rancangan Teknokratik (Rantek) RPJMD Bangkalan 2024-2029.
Kesembilan permasalahan tersebut meliputi tingkat kemiskinan yang masih tinggi, rendahnya IPM, tingkat pengangguran terbuka yang tinggi, lambatnya pertumbuhan ekonomi, dan belum optimalnya pelayanan publik serta reformasi birokrasi. Keterbatasan layanan infrastruktur, penyusutan lahan pertanian, dan rendahnya kemandirian keuangan daerah juga menjadi perhatian.
Kesembilan permasalahan dimaksud adalah:
- Tingkat kemiskinan yang masih relatif tinggi
- IPM masih di bawah rata rata provinsi maupun nasional
- Masih relatif tinggi tingkat pengangguran terbuka (TPT)
- Lambatnya pertumbuhan ekonomi
- Belum optimalnya penyelenggaraan pelayanan publik dan reformasi birokrasi dalam mewujudkan pemerintah yang bertata kelola baik dan bermartabat
- Keterbatasan layanan infratruktur dan pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan secara merata
- Terbatasnya ketersediaan air, penyusutan lahan pertanian, dan pemberdayaan petani
- Keterbatasan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, kesehatan dan layanan sosial
- Rendahnya kemandirian keuangan daerah.
Sementara, visi misi kedua pasangan calon sebagai berikut:
Paslon Lukman Hakim-Jayus Salam, dengan tagline “Bangkalan Berbagi”
Visi: Terwujudnya masyarakat religius, berdaya saing, adil dan sejahtera
Misi
- Mewujudkan pembangunan manusia yang berakhlakul karimah dan memiliki daya saing
- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima dan lebih baik
- Percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur
- Penyelenggaraan birokrasi yang prima, berkualitas dan transparan
- Memaksimalkan potensi daerah menunjang ekonomi lokal dan mewujudkan daerah ramah investasi.
Sedangkan, Paslon Mathur Husayri – Jayus Salam dengan tagline “Bangkalan Maju” sebagai berikut:
Visi: Membangun Bangkalan Yang Maju, Bersih dan Mandiri
Misi
- Pemerataan dan akselerasi pembangunan lintas sektoral
- Mempermudah akses pelayanan kemasyarakatan
- Menciptakan daerah yang ramah investor
- Menciptakan tatakelola pemerintahan yang baik, dan bersih dari korupsi
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat Bangkalan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan social ekonomi
“Dari kedua pasangan calon, baik Bangkalan Berbagi (Lukman-Fauzan) dan Bangkalan Maju (Mathur-Jayus) dari sekian visi misinya tidak ada paslon memasukkan persoalan tingkat kemiskinan yang tinggi, IPM yang di bawah rata rata, tingginya pengangguran, penyusutan lahan pertanian hingga pemberdayaan pertanian, kemandirian keuangan daerah, dan optimalisasi serta peningkatan PAD Bangkalan,” ucap Fauzi, Selasa (10/9/2024).
Ketua AJB ini juga menyarankan, alangkah baiknya jika pembangunan SDM Bangkalan dimasukkan dalam visi dan misi para paslon bupati sehingga permasalahan pelik dan komplek di Bangkalan bisa teratasi.
Fauzi menggarisbawahi bahwa baik visi misi dari pasangan calon Lukman Hakim-Jayus Salam maupun Mathur Husayri-Jayus Salam belum mencakup secara spesifik isu-isu krusial seperti kemiskinan, IPM, pengangguran, serta kemandirian keuangan daerah.