Aksi Pecah Kepala Warnai Tuntutan DPC PMPRI Asahan Terhadap Penggunaan Dana Desa

TAJUK ASAHAN – Demontrasi yang dilaksanakan DPC PMRI Kabupaten Asahan sangat terlihat tragis, dimana salah satu peserta Demonstrasi melakukan aksi pecahkan kepala sendiri dengan sebuah gelas sampai berdarah.

Aksi pecah kepala itu dilakukan peserta Demonstrasi saat berada di depan gedung Kantor Bupati Asahan, Selasa (17/9/2024).

Diketahui Demontrasi yang dilakukan DPC PMRI Kabupaten Asahan ini terkait Penggunaan anggaran Dana Desa se Kabupaten Asahan yang disinyalir ada kejanggalan dalam penggunaannya.

Ketua DPC PMPRI Kabupaten Asahan, Hendra Syahputra SP dalam penyampaian orasinya melalui statement yang dibagikan menyebutkan bahwa ada indikasi pengarahan pembelian barang terhadap Kepala Desa yang dilakukan oleh Kepala Dinas PMD dan Kabid Pemdes Dinas PMD Kabupaten Asahan.

“Barang yang diperjual belikan diantaranya, Neon Box yang dibandrol dengan harga Rp.15.000.000, Plank 3T dengan harga Rp. 3.500.000, dan Buku Perdes dengan harga Rp. 1.500.000,” papar Hendra.

Lanjut Hendra mengatakan, setelah tim kita melakukan croscek harga pasar terhadap harga barang yang di jual dan dibeli dengan anggaran Dana Desa tersebut ternyata jauh dari harga pasar.

“Harga semua barang yang dibeli dengan Dana Desa tersebut tidak masuk akal, terlalu mahal x melebihi harga pasar,” jelas Hendra.

Makasih dari itu, kami DPC PMPRI Kabupaten Asahan turun aksi untuk meminta Kepada Bupati Asahan untuk mencopot Kepala Dinas PMD dan Kabid Pemdes Dinas PMD Kabupaten Asahan terkait indikasi mengarahkan Kepala Desa untuk membeli Palnk 3T di Tahun 2023, Neon Box di Tahun 2024, dan Buku Perdes Pada Tahun 2024.

Selain meminta mencopot jabatan Kadis dan Kabid kepada Bupati Asahan, Hendra juga meminta pihak Kejaksaan Negeri Asahan segera memeriksa laporan pertanggungjawaban semua Kepala Desa se Kabupaten Asahan atas pembelian barang yang di luar nalar.

Ia juga meminta Kejaksaan Negeri Kisaran untuk melakukan pemeriksaan secara tuntas pelaksanaan Bimtek yang dilakukan oleh pihak PMD yang terindikasi tidak memiliki manfaat untuk pembangunan desa se Kabupaten Asahan dan juga mengusut penyelenggaraan Study Tiru, Study Banding yang dilaksanakan oleh PMD terindikasi hanya menghamburkan keuangan Desa, serta meminta Kejaksaan Negri Asahan mengusut tuntas dugaan pungutan liar terhadap kepala Desa terkait perpanjangan SK dan pelantikan Kepala Desa se Kabupaten Asahan.

Cukup lama melakukan orasi di depan gedung Kantor Bupati Asahan namun tidak ada pejabat atau perwakilan yang menyambut dan atau menanggapi tuntutan yang disampaikan, masa demontrasi akhirnya membubarkan diri, sambil mengucapkan kami akan kembali lagi.

“Jangankan Darah, Nyawa pun siap kami berikan untuk Negara ini,” teriak peserta Demonstrasi sembari membawa teman yang kepalanya berdarah tersebut.(Dicky)