Bupati Blitar Rini Syarifah Hadiri Petik Laut Pantai Jolosutro

TAJUK BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri acara Petik Laut di Pantai Jolosutro Desa Ringinrejo kecamatan Wates Blitar, Kamis (18/7/2024).

Turut hadir dalam acara tersebut, para pejabat di Lingkungan Pemerintah kabupaten BLitar, Camat dan Agggota Forkopimcam Wates; Kepala Desa Ringinrejo beserta perangkatnya, Tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Bupati Blitar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Warga masyarakat di  Pantai Jolosutro dan semua yang telah mendukung kegiatan ini. Luar biasa. Dan tradisi ini harus terus dilestarikan. Karena Petik Laut merupakan tradisi maritim yang telah dilestarikan oleh masyarakat pesisir selama berabad-abad.

“Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil laut yang melimpah ruah. Selain itu, juga menjadi momen untuk memohon keselamatan dan kelancaran bagi para nelayan dalam melaut mencari nafkah. Untuk itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya Petik Laut,” kata Rini Syarifah.

Sekali lagi, saya berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi contoh bagi generasi muda untuk selalu menjaga kelestarian alam. Pada kesempatan ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat, agar selalu menjaga kebersihan laut dan tidak membuang sampah ke laut.

“Karena laut merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, dan kita harus menjaganya agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Gunakanlah alat-alat tangkap yang ramah lingkungan, dan hindari praktik penangkapan ikan yang merusak terumbu karang,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama bahwa, Kabupaten Blitar ini potensinya luar biasa. Ada potensi pertanian, peternakan dan potensi wisata. Potensi wisata antara lain potensi alam yakni pantai. Dimana pantai yang ada di Kabupaten Blitar sangat banyak. Ada  Jolosutro, Serang, Serit, Tambakrejo, Pangi dan lain sebagainya. Yang kesemuanya monggo kita jaga kelestariannya, khususnya harus bersih dari sampah plastik.

“Kita harus mendukung secara penuh terhadap agenda global dalam mengakhiri sampah plastik yang mencemari daratan maupun lautan. KLHK mengungkapkan, sebanyak 80 persen sampah di laut Indonesia berasal dari aktivitas daratan, dimana 30 persen di antaranya berupa sampah plastik. Sehingga Indonesia sedang memberlakukan rencana aksi nasional pemberantasan sampah laut dengan target menguranginya sebesar 70 persen pada tahun 2024, untuk itu monggo kita lebih awasi, perhatian lagi tentang penanganan sampah plastik, memperkuat kerja sama bagaimana kita menangani sampah plastik tapi dengan cara produktif,” tutup Rini Syarifah.(Luki)