SKK Migas dan PHE WMO Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bangkalan
TAJUK BANGKALAN – Bencana banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bangkalan, seperti Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, dan Tanjung Bumi, menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari berbagai pihak.
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) bersama Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) turut ambil bagian dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Sebanyak 1.000 paket sembako diserahkan secara langsung kepada Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M Edie, di Pendapa Agung, Jumat (22/3/2024). Langkah ini merupakan respons cepat dari General Manager Zona 11 PHE WMO, Muzwir Wiratama, yang segera berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait setelah bencana banjir menjadi perhatian publik.
“Kami menawarkan diri untuk membantu mengurangi beban masyarakat terdampak banjir. Setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Bappeda Pemkab Bangkalan, kami mendapatkan daftar kebutuhan yang diperlukan,” ujar Muzwir.
Pemberian bantuan paket sembako tersebut telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak terkait, namun prosesnya membutuhkan waktu karena jumlah barang yang cukup banyak.
“Baru bisa tersalurkan hari ini karena proses penyediaan barang yang cukup banyak, yakni 1.000 paket. Itu yang membuat prosesnya agak lama,” ungkap Muzwir.
Analis Department Forkom SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Cindy Chintya, menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang ditujukan secara khusus untuk membantu korban bencana alam. “Ini sifatnya darurat, semoga bantuan yang kami berikan bisa sedikit mengurangi beban masyarakat terdampak banjir,” tambah Cindy.
Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie, mengungkapkan bahwa bantuan 1.000 paket sembako akan disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Dia menyampaikan terima kasih kepada SKK Migas, PHE, dan Bank Jatim Cabang Bangkalan atas bantuan yang disalurkan.
Menurut Arief, meskipun kegiatan masyarakat di kecamatan yang terdampak banjir mulai berangsur pulih, namun proses pemulihan masih membutuhkan waktu.
“Tinggal perbaikan kerusakan jalan termasuk beberapa bangunan yang sedang kami usulkan ke BNPB, barangkali dapat rehab rekon. Setidaknya saya mengusulkan, nanti entah berapa yang disetujui,” tutupnya.(Edi)