Wagub Sulut Steven Kandouw Serahkan DIPA dan TKD Tahun 2024
TAJUK SULUT – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara, Drs. Steven Kandouw, secara simbolis menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2024 kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pemerintah Provinsi Sulut, Kementerian/Lembaga, serta 15 Kabupaten/Kota, yang berlangsung di Aula Gedung Keuangan Negara, Jalan Bethesda Manado, Rabu (13/12/2023).
Dalam sambutannya, Wagub Kandouw menyampaikan kegembiraannya atas peningkatan belanja Pemerintah Pusat dan transfer ke daerah ke Sulut. Meskipun demikian, dia menekankan pentingnya presisi dalam penggunaan anggaran.
“Tadi secara jelas Ibu Ratih sudah menggambarkan bagaimana target dari belanja pemerintah pusat, target untuk transfer daerah. Itu semua menurut hemat saya adalah panduan sekaligus harus menjadi ikhtiar bagi kita semua,” ujar Wagub.
Wagub Kandouw juga menyoroti beberapa poin penting terkait pengelolaan anggaran untuk kesejahteraan masyarakat Sulut. Pertama, dia menekankan perlunya mewujudkan keadilan bagi masyarakat Sulut yang memiliki disparitas karna aspek geografis, kemampuan SDM, dan stabilitas ekonomi.
“Untuk itu, dari lubuk hati yang paling dalam, mari sama-sama kita manfaatkan terus, kita ciptakan terus suatu output dan outcome yang optimal terhadap penggunaan dana ini,” ajak Kandouw.
Kedua, Wagub Kandouw mengingatkan pentingnya sikap akuntabel dalam pengelolaan anggaran. Dia menekankan sikap akuntabel bukan hal mustahil dan harus menjadi prioritas bagi para pengelola, dengan memperhatikan mekanisme pengawasan.
Kandouw juga menyampaikan poin ketiga, yaitu aspek penganggaran yang perlu dipertimbangkan dengan matang agar menghasilkan output dan outcome yang positif.
Wagub Kandouw menyoroti pentingnya perencanaan yang tepat guna, mengingat kelalaian perencanaan dapat berdampak negatif, seperti yang terjadi pada dana DAK sekolah-sekolah.
Terakhir, Wagub Kandouw menyinggung tentang rendahnya tingkat penyerapan anggaran, baik dari KL maupun transfer daerah. Dia mengingatkan bahwa penyerapan yang lambat dapat berdampak berbahaya terutama pada pemerataan dan kesejahteraan.
Di akhir penyampaian, Wagub Kandouw mengutip pepatah, “Burung dara mematuk ulat, bunga kamboja mekar merona, anggaran negara untuk rakyat, harus dikelola dengan bijaksana,” sebagai dorongan untuk mengelola anggaran demi kemaslahatan masyarakat Sulut.(ICS)