Inggrit Ciptakan Sensasi Kuliner dengan Olahan Ceker Ayam yang Menggoda

TAJUK EKONOMI – Ceker ayam, mungkin terdengar sebagai hidangan sederhana, namun bagi Inggrit Posumah Momongan, warga Desa Pontodon yang berbakat dalam dunia kuliner, ceker ayam menjadi kanvas kreatifnya untuk meraih sukses.

Meskipun proses pembuatannya dianggap rumit oleh sebagian orang, kelebihan rasa yang ditawarkan oleh Inggrit membuatnya dipilih oleh banyak kalangan, sebagai pilihan utama daripada membuat sendiri.

Inggrit, seorang ibu muda, memulai usahanya di bidang kuliner sejak tahun 2019. Usaha yang berfokus pada olahan ceker ayam ini tidak hanya memberikan kepuasan rasa kepada pelanggannya tetapi juga berhasil menciptakan sumber pemasukan yang signifikan.

“Cuma dengan modal 100.000 ribu rupiah, keuntungan yang diperoleh rata-rata di atas 200 ribu perhari,” ujar Inggrit, Minggu (19/11/2023).

Keberhasilan Inggrit tidak hanya terletak pada kelezatan olahan ceker ayamnya, tetapi juga pada variasi cita rasanya. Ia menghadirkan berbagai varian, mulai dari ceker pedas yang menggigit, ceker crispy yang renyah, hingga ceker dengan bumbu saos padang yang khas. Inovasi ini membuktikan bahwa kekreativitasan dalam menyajikan kuliner, dapat membuka peluang bisnis yang menjanjikan.

“Saya jual satu porsi dengan harga Rp 15.000, porsi besar Rp 20.000, dan porsi jumbo Rp 30.000. Tingkat kepedasannya juga bisa disesuaikan dengan selera pelanggan. Dan yang pasti, soal rasa, dipastikan lezat dan halal,” tambahnya.

Daya tarik utama dari usaha milik Inggrit, bukan hanya pada keunikan rasa ceker ayamnya, tetapi juga pada pelayanan yang ramah, dan kemampuannya untuk memenuhi permintaan pelanggan. Melalui media sosial dan datang secara langsung, para pelanggan dapat dengan mudah melakukan pemesanan sesuai keinginan mereka.(YA)