Program Genius Makan Korban, 67 Siswa Keracunan Susu

TAJUK BOLMONG – Program Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius), dari Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang dilaksanakan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), memakan korban.

Sebanyak 67 siswa Sekolah Dasar (SD) di Tiga Sekolah yang ada di Bolaang Mongondow, mengalami keracunan, setelah diduga mengkonsumi minuman susu, yang berasal dari program pemerintah Genius Bapanas.

Mereka harus mendapatkan penanganan serius dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datoe Binangkang.

Korban keracunan susu berasal dari SDN 2 Lolak, SDN 1 Lolak, dan SDN 1 Motabang, Kabupaten Bolmong.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bolmong, Renti Mokoginta, Senin (23/10/2023) mengatakan, setelah mengetahui peristiwa itu, pihaknya terjun langsung ke lapangan untuk menangani persoalan tersebut.

“Karena ini menyangkut siswa, saya harus terjun langsung untuk menyikapi persoalan yang terjadi ini,” ujar Renti.

Dia juga menambahkan, dalam penjabaran program tersebut, pihak sekolah sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari pemerintah pusat.

“Sebelum program ini jalan, kepala sekolah tiga sekolah ini mendapatkan pelatihan di Bogor. Hanya saja, disaat program berjalan Disdik sudah tidak dilibatkan dalam penyaluran bantuan makanan, dan minuman bergizi tersebut,” tambah Renti.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolmong I Wayan Mudiasa, mengungkapkan pihaknya hanya sekedar pendampingan saja.

“Ini program nasional, satkernya Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara,” Jelas Mudiasa.

Pihaknya menyayangkan peristiwa ini. Program yang sudah berjalan dalam kurun waktu sembilan hari lamanya ini, sebelumnya berjalan dengan baik.

“Sebelumnya program ini berjalan dengan baik. Nanti masuk hari ke sembilan kemudian ini terjadi,” ujar Mudiasa.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 2 Lolak, Ijim Paputungan, mengatakan, sesuai pemberitahuan, penyaluran bantuan pemenuhan gizi untuk siswa ini dilakukan sebanyak 20 kali sepanjang Oktober-November 2023.

“Sudah delapan kali pembagian susu, sebelumnya aman-aman saja, entah kenapa nanti kesembilan kalinya ini barulah ada yang keracunan,” ujar Ijim.(ICS)