PHRI Sulut Dukung Gerakan Stop Boros Pangan di Sulawesi Utara

TAJUK SULUT – Perhimpunan Hotel serta Restoran Indonesia Sulawesi Utara (PHRI Sulut), memberikan perhatian dan dukungan penuh, terhadap program Gerakan Selamatkan Pangan atau Stop Boros Pangan, dari Badan Pangan Nasional.

Komitmen ini tercermin dalam pertemuan yang dilaksanakan, untuk membahas rencana sosialisasi Gerakan Stop Boros Pangan, di ruangan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wilayah Provinsi Sulut, Jumat 20 Oktober 2023.

Pengurus PHRI Sulut, Hence Karamoy, menyatakan bahwa PHRI merasa terpanggil dan peduli terhadap Gerakan Stop Boros Pangan. Sebagai arahan dari pimpinan PHRI Sulut, Nicho Lieke, PHRI berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah.

“Dengan diundangnya kami dalam rapat ini, kami akan memberikan masukan agar program Gerakan Stop Boros Pangan ini dapat terlaksana dengan baik di Sulut, mengingat adanya banyak kegiatan dan makanan yang seringkali terbuang dengan sia-sia,” ujar Hence Karamoy, Sabtu (21/10/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Jemmy J. R Lampus, M.Kes, mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk merancang rencana penerapan Gerakan Stop Boros Pangan sebagai bagian dari aktivitas sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan. Undangan terbuka bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, komunitas, dan media, menunjukkan bahwa inisiatif ini melibatkan kolaborasi multipihak.

“Indonesia berada di urutan kedua setelah Arab Saudi dalam hal pemborosan pangan. Oleh karena itu, kita perlu melaksanakan Gerakan Selamatkan Pangan atau Stop Boros Makan,” ungkap Lampus.

Ia menekankan bahwa di Sulut, pemborosan pangan sangat nyata, sehingga kerjasama global diperlukan untuk mengatasi food loss and waste yang berdampak pada ketahanan pangan dan gizi.

Upaya yang akan dilakukan untuk menyelamatkan pangan termasuk donasi pangan berlebih, pemanfaatan sebagai pakan hewan, penggunaan untuk industri, pengomposan, dan akhirnya pengelolaan sampah. Melalui bank pangan dan para pegiat selamatkan pangan, diharapkan dapat menampung dan menyalurkan makanan yang masih dapat dimanfaatkan kepada yang membutuhkan.

Dalam waktu dekat, akan diadakan pertemuan lanjutan untuk terus berkoordinasi dan melibatkan lebih banyak pihak dalam Gerakan Stop Boros Pangan ini. Partisipasi dari berbagai sektor seperti Disperindag Sulut, Dinas Pertanian serta Peternakan Sulut, APRINDO Sulut, dan berbagai pihak terkait lainnya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas gerakan ini.(ICS)