Tajuk.News, KOTAMOBAGU – Wali Kota Ir. Hj. Tatong Bara menghadiri Sosialisasi dan Tata Cara Penginputan Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kotamobagu, secara virtual, Kamis (2/9/2021) pagi.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bappelitbangda Kotamobagu ini, dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah, Ir Sande Dodo, MT, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sitti Rafiqa Bora, SE., dan Kepala Bappelitbangda, Adnan Masinae, S.Sos., M.Si, serta diikuti seluruh jajaran Perangkat Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.
Menurut Sekretaris Daerah Ir. Sande Dodo, MT., kegiatan ini penting dilaksanakan untuk memberikan sosialisasi kepada jajaran perangkat daerah di Lingkungan Pemkot Kotamobagu dalam melakukan penginputan indeks inovasi daerah.
“Indeks Inovasi Daerah sangat penting untuk mendorong pelaksanaan Tupoksi Perangkat Daerah dalam pencapaian indikator-indikator yang ada dalam RPJMD,” ujar Sande.
Selain akan mendorong perangkat daerah dan ASN-nya untuk berinovasi dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan, juga daerah bisa mendapatkan alokasi anggaran melalui Dana Insentif Daerah (DID) jika Indeks Inovasi Daerah-nya masuk 10 besar dan masuk kategori sangat inovatif.
“Pemerintah Kota Kotamobagu sendiri saat ini Indeks Inovasi Daerahnya sudah berada pada kategori inovatif. Kami akan berupaya agar Kota Kotamobagu ke depannya bisa masuk ke daerah dengan kategori sangat inovatif melalui inovasi-inovasi yang dilakukan jajaran perangkat daerah dan seluruh ASN,” tambah Sande.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Kotamobagu, Adnan Massinae, S.Sos., M.Si., menuturkan inovasi penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing daerah, memangkas biaya, memangkas jalur birokrasi yang panjang, memangkas wakut yang panjang serta akselerasi pencapaian tujuan pembangunan daerah.
“Saat ini Pemerintah Kota Kotamobagu sedang menjalankan konsep kolaboratif antar aktor untuk membangun daya saing daerah melalui konsep triple helix. Konsep ini akan membangun sinergitas yang seimbang, timbal balik dan terus menerus dilakukan antara akademisi, pemerintah daerah dan para pelaku sektor bisnis. Triple helix menjadi kunci bagi lahrinya inovasi, keterampilan, kreativitas, ide dalam pengembangan ekonomi kreatif dan kapasitas sosial masyarakat,” jelas Adnan.
Diketahui, Pemateri pada sosialisasi yakni Mantan Penjabat Gubernur Sulut, Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si., yang saat ini sebagai Kepala Litbang Kemendagri RI, dan Isman AP, Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Litbang Kemendagri RI