Tajuk.News, KOTAMOBAGU – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kotamobagu, bakal membuat pepustakaan berbasis digital. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat, khususnya untuk para pelajar.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kotamobagu, Ham Rumoroy, Senin (8/3/2021) menuturkan, dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini, maka perpustakaan Kotamobagu akan dikembangkan kedepannya menjadi perpustakaan digital dan arsip digital.
“Sekarang ini semua sudah serba digital, untuk itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kotamobagu tengah mempersiapkan untuk pembuatan perpustakaan digital. Untuk kelanjutan menuju ke perpustakaan dan kearsipan digital ini, harus menyiapkan berbagai fasilitas termasuk juga kerjasama dengan Dinas Kominfo Kotamobagu,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, perpustakaan digital ini sangat efektif digunakan, apalagi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Ditengah pandemi Covid-19, segala aktivitas itu semua dibatasi, termasuk aktivitas yang berpotensi untuk mengumpulkan orang banyak. Seperti pelayanan perpustakaan keliling, pelayanan ini dihentikan sementara, dan akan diaktifkan kembali apabila Kotamobagu sudah dalam zona hijau. Nah, Jika kita memiliki perpustaan digital, kita tidak perlu berkumpul atau datang langsung ke perpustakaan, cukup dengan koneksi internet, kita sudah bisa membaca buku sesuai dengan keinginan kita masing-masing,” tambahnya.
Selain itu, perpustakaan digital juga dinilai bisa menambah pengetahuan siswa yang saat ini kegiatan belajarnya mengajarnya dibatasi karena Covid-19.
“Saat ini kan anak sekolah itu melaksanakan kegiatan belajar mengajar hanya kurang lebih 3 jam dalam seminggu. Nah, disinilah peran perpustakaan digital dinilai sangat efektif untuk membantu anak sekolah untuk meningkatkan pengetahuan diluar kegiatan belajar tatap muka,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, namun saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapan pembangunan perpustakan daerah di bekas gedung Bobakidan yang terletak di Kelurahan Kotobangon kecamatan Kotamobagu Timur.
“Terkait dengan waktu pelaksanaannya, kita fokus dulu pada pembangunan perpustakaan daerah, di bekas gedung Bobakidan, yang saat ini telah masuk tahap Detail Engineering Design (DED) atau perencanaan detail gambar kerja. Setelah itu baru kita buat perpustakaan digital,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pegiat literasi di Kotamobagu, Neno Karlina Paputungan, mengatakan, sejatinya perpustakaan sangat penting, sebab perpustakaan adalah salah satu instrumen perkembangan sumber daya manusia.
“Dan seiring dengan laju perkembangan teknologi, sudah sewajarnya perpustakaan daerah Kotamobagu melakukan penyesuaikan dengan menjadi perpustakaan digital. Ini penting agar literasi terutama di kalangan generasi muda yang notabene milenial bisa bertumbuh,” pungkasnya.