Kumpulkan Besi Bekas untuk Beli Buku Sekolah
Tajuk.News, MALAKA – Bermain, menonton TV, ataupun mengerjakan PR di rumah, merupakan hal yang biasa dilakukan anak sepulang sekolah. Namun, berbeda dengan Kristian Reci Cetu, Agustus Geofanus Seran dan Denistian Mali Dulu. Setiap harinya, mereka bertiga mencari sisa-sisa potongan besi bekas dan aluminium bekas disekitar kota Betu, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meski waktu luang mereka gunakan untuk mencari uang, namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk sekolah. Hasil buruan pencarian besi bekas mereka untuk memenuhi kebutuhan sekolah seperti buku dan pulpen.
Kristian Reci Cetu, yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD Umakatahan, kepada media Tajuk.News, Sabtu (30/1/21) mengatakan, pulang sekolah kami mencari dan mengumpulkan sisa potongan besi bekas dan aluminium di sekitaran Kota Betun.
“Setelah dikumpulkan, kemudian kami pisahkan menjadi dua bagian,” ujar Reci, sembari menyeka peluh di dahinya.
Jenis Besi dan aluminium mereka pisahkan karena harganya berbeda.
“Jenis besi yang kami dapatkan dipisahkan karena harga perkilonya berbeda. Untuk besi dibayar 2 ribu per kilo sedangkan aluminium 8 ribu per kilo. Hasilnya untuk kebutuhan sekolah. Kalau ada sisanya, kami simpan untuk jajan,” tambah Reci.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sekolah, hasil pekerjaan tesebut juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti pengakuan Agustus Geofanus Seran, yang saat ini tercatat sebagai siswa kelas 4 SD Umakatahan.
“Orang tua saya petani dan sedang merantau, saya harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Agustus dengan wajah sedih.
Hal yang sama juga dilakukan, Denistian Mali Dulu, siswa kelas 6 SD Betun 2 ini, harus bekerja karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
“Orang tua saya sudah meninggal. Usai sekolah kami harus bekerja seperti ini, dan syukurlah hasilnya bisa membantu untuk kebutuhan hidup kami sehari-hari,” kata Denis, sambil memegang karung berisikan lempengan besi dan aluminium. (YUVEN)